Kasus Gigitan Ular di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

ANANTA WIDI RAIHAN, Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Kasus gigitan ular merupakan permasalahan kesehatan tropis yang terabaikan. Negara berkembang tropis seperti Indonesia memiliki peluang besar mengalami kasus gigitan ular melebihi angka estimasi khususnya di wilayah padat penduduk, dan petani merupakan kelompok paling rentan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui frekuensi dan pola spasial serta jenis ular yang mendominasi kasus gigitan di Kabupaten Bantul pada tahun 2019 - 2020. Data yang diperoleh dari rekam medis RS PKU Muhammadiyah Gamping dan PKU Muhammadiyah Bantul dan penyebaran kuesioer daring dianalisis pola persebaran dari sisi temporal (musim) dan spasial. Empat puluh satu kasus terjadi di Bantul. Berdasarkan kaitan kasus gigitan dengan curah hujan menunjukkan korelasi positif pada tahun yang berbeda. Visualisasi peta, estimasi densitas kernel, dan analisis pola titik menggunakan fungsi G, F, K's Ripley menjelaskan bahwa sebaran kasus yang terjadi tersebar secara acak di tahun 2019 dan membentuk pola mengelompok pada tahun 2020 di area barat laut kabupaten yakni di Kecamatan Kasihan, Pajangan, dan Sedayu. Ular Trimeresurus albolabris mendominasi kasus gigitan ular di Bantul yakni sebanyak 73% total kasus gigitan. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah kasus gigitan ular di Bantul mengalami peningkatan di musim hujan dan tersebar secara acak pada tahun 2019 serta membentuk pola mengelompok pada tahun 2020. Ular yang mendominasi kasus gigitan adalah Trimeresurus albolabris.

Snakebite cases are considered as neglected tropical disease. Tropical developing countries such as Indonesia have a high chance of experiencing snakebite cases that exceed estimationes, especially in densely populated areas where agricultural workers are the most vulnerable population group. This study was conducted to determine the frequency and spatial pattern of snakebite cases also the most frequent snake species that bites human in Bantul Regency during 2019 - 2020. Data collected from PKU Muhammadiyah Gamping and PKU Muhammadiyah Bantul hospital medical records and online survey were then analyzed for distribution patterns in terms of temporal (seasonal) and spatial. Forty-one cases occurred in Bantul in this two years. Based on the relationship between snakebite cases and rainfall, there was a positive correlation in this two different years. Map visualization, kernel density estimation, and point pattern analysis using the G, F, K's Ripley functions explained that the distribution of cases that occurred was randomly distributed in 2019 and form a clustered pattern in 2020 in the northwestern area of the regency, namely Kasihan, Pajangan, and Sedayu district. Trimeresurus albolabris dominates snakebite cases in Bantul that cover 73% throughout the year. So the conclusion obtained from each area is that snakebite cases in Bantul have increased in the rainy season and spread randomly in 2019 but formed a clustered pattern in 2020. Snake that dominates the snakebite cases is Trimeresurus albolabris.

Kata Kunci : gigitan ular, Bantul, analisis pola titik, pemetaan, Trimeresurus albolabris