Laporkan Masalah

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Yogyakarta yang Terintegrasi dengan Sekolah Umum dengan Pendekatan Trans Programming

ANGGARATAMA P P D, Dr. Ir. Budi Prayitno, M.Eng.

2019 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Perang melawan narkotika masih menjadi sebuah topik yang sangat hangat dikalangan masyarakat Indonesia. Tidak hanya sebagai status pengguna, banyaknya pengedar dari segala usia juga menjadi salah satu permasalahan yang belum terselesaikan di Indonesia. Banyaknya aktivis sosial yang bergerak dalam mengurangi penggunaan narkotika, serta keterlibatan masyarakat selalu menjadi solusi sesaat. Di Yogyakarta sendiri, kasus narkoba masih sangat sering terjadi, dengan persentase jumlah pemakai dan pengedar yang naik secara signifikan. Berbagai cara dilakukan agar Yogyakarta dapat dikenal sebagai Kota Pendidikan yang selalu didatangi oleh masyarakat dari berbagai provinsi untuk mengemban pendidikan. Dalam penyelesaian masalah, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika menjadi salah satu solusi untuk membentuk kembali karakter individu yang sudah terjangkit dengan dunia narkotika. Namun, didalam proses pembentukan kembali karakter, aspek disiplin dan tekanan menjadi solusi yang saat ini selalu diterapkan, tanpa memandang usia. Dengan pendekatan trans-programming, diharapkan nilai pendidikan dapat menjadi salah satu sarana penyelesaian masalah individu yang terjangkit dengan dunia narkotika, khususnya Yogyakarta. Penggabungan fungsi yang terintegrasi antara sekolah umum dan lembaga pemasyarakatan diharapkan dapat memberi dampak positif kepada tiap-tiap elemen yang terlibat, baik interaksi secara individu, ataupun interaksi dalam kelompok.

The war against narcotics is still a very hot topic among Indonesian people. Not only as a user status, the number of distributors of all ages is also an unresolved problem in Indonesia. The large number of social activists engaged in reducing the use of narcotics, as well as community involvement is always a temporary solution. In Yogyakarta itself, drug cases are still very frequent, with the percentage of the number of users and dealers increasing significantly. Various ways have been done so that Yogyakarta can be known as the City of Education which is always visited by people from various provinces to carry out education. In solving the problem, the Narcotics Penitentiary is one solution to re-form the character of individuals who have been infected with the world of narcotics. However, in the process of character re-shaping, aspects of discipline and pressure become solutions that are currently being applied, regardless of age. With the trans-programming approach, it is hoped that the value of education can be a means of solving individual problems affected by the world of narcotics, especially Yogyakarta. The combination of integrated functions between public schools and correctional institutions is expected to have a positive impact on each of the elements involved, either individually or in groups.

Kata Kunci : Narkotika, Lembaga Pemasyarakatan, Sekolah, Trans-Programming, Interaksi Sosial/Schools, Trans-Programming, Social Interaction

  1. S1-2019-395923-abstract.pdf  
  2. S1-2019-395923-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-395923-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-395923-title.pdf