Laporkan Masalah

Perilaku Berbahasa Joko Widodo: Studi Kasus Talkshow Mata Najwa

I.B GD DHARMA PUTRA, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A.

2022 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIK

Penelitian ini membahas kesantunan berbahasa. Kesantunan berbahasa penting untuk diperhatikan. Mengingat kesantunan berbahasa dapat mencerminkan perilaku seseorang. Dalam hal ini, peneliti membahas kesantunan berbahasa Joko Widodo di dalam Talkshow Mata Najwa pada episode Jokowi Diuji Pandemi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori Leech (1983), teori ini digunakan untuk membantu menemukan kesantunan berbahasa Joko Widodo dan teori Searle (1979) untuk membantu menemukan fungsi tuturan Joko Widodo. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dalam proses pengumpulan data dan metode kuantitatif serta kualitatif diterapkan dalam proses analisis data. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui gaya komunikasi Joko Widodo. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh beberapa simpulan: Pertama, Joko Widodo lebih banyak mematuhi prinsip kesantunan dari pada melakukan pelanggaran kesantunan. Prinsip kesantunan yang dominan dipatuhi adalah maksim kesimpatian. Kedua, Joko Widodo dominan menggunakan fungsi ilokusi ekspresif. Adapun tujuan Joko Widodo menggunakan fungsi ilokusi ekspresif yaitu untuk menyampaikan rasa simpati, menyampaikan pembelaan, menyampaikan pujian, menyampaikan rasa kekecewaan, dan menyampaikan rasa kekhawatiran. Ketiga, Joko Widodo yang bertindak sebagai kepala negara menunjukkan penggunaan gaya komunikasi assertive style.

This study discusses language politeness. Language politeness is important. Remembering language politeness can reflect a person's behavior. In this case, the researcher discusses Joko Widodo's politeness in the Mata Najwa Talkshow on the Jokowi Tested Pandemic episode. The theory used in this research is Leech's theory (1983), this theory is used to help find Joko Widodo's politeness in language and Searle's theory (1979) to help find the function of Joko Widodo's speech. The data analysis method in this study used the referential method in the data collection process and quantitative and qualitative methods were applied in the data analysis process. This study also aims to determine the communication style of Joko Widodo. Based on the results of the analysis, several conclusions were obtained: First, Joko Widodo adhered to the principle of politeness rather than committing a violation of politeness. The principle of politeness that is dominantly obeyed is the maxim of sympathy. Second, Joko Widodo dominantly uses expressive illocutionary functions. The purpose of using Joko Widodo's expressive illocutionary function is to convey sympathy, convey a defense, convey praise, convey feelings of disappointment, and convey feelings of concern. Third, Joko Widodo shows the use of the assertive style of communication.

Kata Kunci : Language Politeness, Speech Function, communication style, Joko Widodo

  1. S2-2022-467077-abstract.pdf  
  2. S2-2022-467077-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-467077-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-467077-title.pdf