Strategi Penerjemahan Ungkapan Fatis Salam Bahasa Prancis ke Bahasa Indonesia dalam Komik Les Aventures de Spirou et Fantasio
NOVIANA LESTARI, Dr. Sajarwa, M.Hum.
2021 | Skripsi | S1 SASTRA PRANCISBahasa yang merupakan salah satu substansi dalam budaya masyarakat yang pada penggunaannya terdapat berbagai ekspresi untuk berkomunikasi. Salah satu di antaranya adalah berbasa-basi. Malinowski (1923) menggunakan istilah ungkapan fatis/phatic communion untuk menyebutkan kondisi tersebut. Di antara banyaknya jenis ungkapan fatis, yang paling banyak digunakan dalam masyarakat adalah jenis salam. Karena budaya satu negara dengan yang lain berbeda, hal ini akan menimbulkan perbedaan pula dalam berkomunikasi, terutama saat menggunakan ungkapan fatis salam. Tantangan yang dihadapi lebih lanjut adalah bagaimana ungkapan fatis salam dari TSu diterjemahkan ke TSa. Untuk mengatasi berbagai ketidaksepadanan, maka dibutuhkan strategi penerjemahan yang tepat. Komik Les Aventures de Spiou et Fantasio merupakan salah satu komik Franco-Belgia terlaris, sama seperti seri Tintin dan Astérix Obélix. Oleh karenanya, komik tersebut diterjemahkan ke berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia. Penelitian ini menganalisis bagaimana bentuk-bentuk ungkapan fatis salam Prancis dan bahasa Indonesia pada komik tersebut. Selain itu, dianalisis juga apa saja strategi penerjemahan yang digunakan untuk mengalihkan pesan TSu ke TSa. Data penelitian ini diperoleh dari komik Prancis Les Aventures de Spirou et Fanatsio seri satu hingga tiga dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia menggunakan teori dari Malinowski (1923), Krivonos & Knapp (1975) serta Baker (2011). Hasilnya terdapat dua bentuk ungkapan fatis yakni verbal dan non verbal yang keduanya juga memiliki berbagai jenis. Selain itu, terdapat 6 strategi penerjemahan yang digunakan. Penggunaan strategi tersebut berupa penerjemahan menggunakan ilustrasi, meminjam kata asing, menggunakan kata umum, substitusi budaya hingga penghilangan kata.
Language, which is one of the substances in the culture of society, in which there are various expressions used to communicate. One of them is small talk. Malinowski (1923) used the term phatic communion to describe this condition. Among the many types of phatic expressions, the most widely used in society is the greeting type. Because the culture of one country is different from another, this will also cause differences in communication, especially when using phatic expressions of greeting. A further challenge is how to translate the phatic greeting from a source text (TSU) to the target text (TSa). To overcome various incompatibilities, an appropriate translation strategy is needed. The comic Les Aventures de Spiou et Fantasio is one of the best-selling Franco-Belgian comics, as are the Tintin and Astérix Obélix series. Therefore, the comic was translated into various languages including Indonesian. This study analyzes the forms of phatic expressions of French and Indonesian greetings in the comics. In addition, it is also analyzed what are the translation strategies used to transfer TSU messages to TSA. The data for this study were obtained from the French comic Les Aventures de Spirou et Fanatsio series one to three and its translation into Indonesian using theories from Malinowski (1923), Krivonos & Knapp (1975), and Baker (2011). The result is that there are two forms of phatic expressions, namely verbal and non-verbal, both of which also have various types. In addition, there are 6 translation strategies used. The use of these strategies is in the form of translation using illustrations, using loan words, using general words, cultural substitution and omission..
Kata Kunci : bahasa Indonesia, bahasa Prancis, fatis salam, komik, strategi penerjemahan.