Laporkan Masalah

Pengaruh Salinitas terhadap Daya Bioflokulasi Navicula sp. pada Konsorsium Glagah

ERIK LAWIJAYA, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc.

2022 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Mikroalga merupakan organisme yang berpotensi digunakan dalam produksi produk biologis bernilai tinggi. Konsorsium Glagah merupakan salah satu strain yang berpotensi dimanfaatkan sebagai sumber biofuel. Kendala utama dalam produksi biomassa mikroalga adalah biaya proses harvesting tinggi. Solusi permasalahan ini adalah proses bioflocculation, penggumpalan partikel kecil membentuk floc melalui ko-kultur mikroalga dengan mikroorganisme autoflokulasi, seperti Navicula sp.. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh salinitas dan rasio pencampuran pada bioflokulasi Konsorsium Glagah dan Navicula sp. Kultivasi Konsorsium Glagah dilakukan dalam Bold's Basal Medium (BBM), sementara kultivasi Navicula sp. dilakukan dalam medium F/2 dengan modifikasi penghilangan silikat dan perlakuan salinitas 30 g/L, 40 g/L, dan 50 g/L dalam botol kultur 500 mL. Kultivasi dilakukan selama 8 hari, dengan pemanenan pada hari ke-3 kultivasi Konsorsium Glagah dan hari ke-6 kultivasi Navicula sp. Bioflokulasi dilakukan dengan pencampuran Konsorsium Glagah dan Navicula sp. dengan rasio 1:1, 1:0.5, dan 1:0.25. Daya bioflokulasi diukur pada saat dan 24 jam setelah pencampuran Konsorsium Glagah dan Navicula sp. Uji proksimat dilakukan pada kandungan karbohidrat dan lipid hasil bioflokulasi. Analisis data dilakukan dengan one way ANOVA dan DMRT. Hasil uji menunjukkan pengaruh tidak signifikan variabel salinitas terhadap daya bioflokulasi dan karbohidrat, dan pengaruh signifikan pada kandungan lipid; Perlakuan rasio pencampuran mengakibatkan peningkatan signifikan daya bioflokulasi Konsorsium Glagah dan Navicula sp., serta peningkatan kandungan karbohidrat dan lipid pada campuran.

Microalgae are organisms with the potential to produce high value biological products. One strain of beneficial microalgae is the Glagah Consortium, which has the potential to be used as a biofuel source. The main problem of microalgal biomass production is the high cost of the biomass harvesting process. This problem can be mitigated using a method called bioflocculation, small particle aggregation which form flocs by co-culturing microalgae with other autoflocculating microorganisms, such as Navicula sp.. This research aims to identify the effect of salinity and mixing ratio of Glagah Consortium and Navicula sp. on bioflocculation and carbohydrate and lipid content. Cultivation of Glagah Consortium was done in Bold's Basal Medium (BBM) while cultivation of Navicula sp. was done in a modified F/2 medium with silicate removal, and salinity treatment of 30 g/L, 40 g/L, and 50 g/L. Cultivation process was done in 500 mL culture bottles. Cultures were grown for 8 days, with harvesting period done at day-3 of Glagah Consortium and day-6 of Navicula sp. cultivation. Bioflocculation was done by mixing the Glagah Consortium and Navicula sp. with a ratio of 1:1, 1:0.5, and 1:0.25. Bioflocculation rate were measured before and after 24 hours of mixing. Proximate tests were done on carbohydrate and lipid content of the co-culture. Data analysis was conducted using one way ANOVA and DMRT. Result showed significant difference of salinity on lipid content, and a significant difference of mixing ratio to bioflocculation rate, carbohydrate and lipid content.

Kata Kunci : Konsorsium Glagah, Navicula, bioflokulasi, salinitas floc

  1. S1-2022-426456-abstract.pdf  
  2. S1-2022-426456-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-426456-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-426456-title.pdf