Laporkan Masalah

Densitas Pseudomonas spp. dan Aeromonas spp. Pada Saluran Pencernaan Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.) pada Budidaya Sistem Bioflok Resirkulasi dengan Aplikasi Imunostimulan GamaAlginF

KURNIA DWI SATRIA, Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 AKUAKULTUR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas bakteri total, Aeromonas spp., dan Pseudomonas spp. serta mengetahui variasi koloni bakteri pada saluran pencernaan nila yang dibudidayakan pada sistem bioflok resirkulasi dengan aplikasi imunostimulan. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 2 perlakuan dan masing-masing 4 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu P0 (kontrol) dan P1= (Pakan+ Imunostimulan). Pemberian pakan dilakukan dengan dosis 3% dari total biomassa ikan. Pemberian Imunostimulan diberikan tiap 5 hari. Sampling dilakukan setiap 20 hari dengan 2 ekor ikan setiap bak perlakuan. Sampel lambung dan intestine digunakan untuk menghitung total bakteri, Pseudomonas spp., dan Aeromonas spp. pada saluran pencernaan dengan metode taburan pada medium TSA dan GSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi immunostimulan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap densitas bakteri total, Aeromonas spp., dan Pseudomonas spp. Perhitungan indeks keanekaragaman koloni pada saluran pencernaan nila mendapatkan hasil keanekaragaman komunitas yang rendah (H' < 2,3026) pada semua perlakuan. Variasi koloni bakteri didominasi oleh koloni dengan bentuk permukaan yang cembung bertekstur halus dengan bentuk tepi yang bundar dan berwarna putih. Aplikasi immunostimulan tidak memberikan hasil yang berbeda nyata karena ikan dipelihara dalam kondisi optimal menggunakan sistem bioflok dan tidak terjadi serangan penyakit selama penelitian.

This study aimed to determine the total bacterial density of Aeromonas spp., and Pseudomonas spp., and the variation of bacterial colonies in the digestive tract of tilapia cultured under biofloc recirculation system with immunostimulant application. This study was designed using a completely randomized design consisting of 2 treatments and 4 replications. The treatments in this study were P0 (control) and P1 = (feed + immunostimulants). Feeding was carried out at a feeding rate of 3% of the total fish biomass with a frequency of feeding twice a day at 08.00 WIB and 16.00 WIB. Immunostimulant was given every 5 days. Sampling was carried out every 20 days by taking 2 fish per tank. Stomach and intestinal samples were used to count total bacteria, Pseudomonas spp., and Aeromonas spp. in the digestive tract by drop method on TSA and GSP medium. The results showed that there was no significant effect (P>0.05) of immunostimulant on the total bacterial density, Aeromonas spp., and Pseudomonas spp. Calculation of the colony diversity index in the digestive tract of tilapia resulted in low community diversity (H' < 2.3026) in all treatments. The variety of bacterial colonies was dominated by colonies with a convex surface, smooth texture with rounded edges and white color. The application of immunostimulants did not give significantly different results because the fish were kept in optimal conditions using a biofloc system and there was no disease outbreak during culture.

Kata Kunci : bakteri, imunostimulan, nila, pencernaan, probiotik