Laporkan Masalah

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TEKNIK PENYARADAN MANUAL DAN MEKANIK DI IUPHHK-HA PT.BINTUNI UTAMA MURNI WOOD INDUSTRIES, PAPUA BARAT

FARRELLDO ANGGANA H, Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc.

2021 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

PT. Bintuni Utama Murni Wood Industries atau PT. BUMWI yang terletak di Teluk Bintuni, Papua Barat merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan ekosistem mangrove dan industri wood chips. Sejak 1988 hingga tahun 2017, teknik penyaradan yang digunakan adalah teknik manual dengan tenaga manusia. Pada tahun 2018, PT. BUMWI mulai menggunakan mooroka dan excavator sebagai alat utama dalam kegiatan penyaradan dan mulai ditetapkan teknik penyaradan mekanik pada tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi dan perbedaan produktivitas pemanenan mangrove berdasarkan teknik penyaradan manual dan mekanik. Dalam penelitian ini, digunakan data sekunder berupa hasil total produksi tebangan mekanik dan manual pada tahun 2019, bulan kerja, jumlah tenaga kerja, dan data primer berupa perhitungan hari kerja dan wawancara. Analisis yang digunakan adalah analisis produktivitas kasar menggunakan laporan capaian produksi untuk mengetahui besaran produktivitas. Setelah itu digunakan analisis secara deskriptif dengan variabel produktivitas dan prestasi kerja kedua teknik pemanenan untuk dapat menyimpulkan perbedaannya. PT. BUMWI menerapkan sistem penyaradan manual dengan total 15 tim dan 137 pegawai borongan yang mempunyai rata-rata produktivitas sebesar 477,16 m3/bulan dan rata- rata prestasi kerja sebesar 2,44 m3/HOK. Sedangkan, penerapan penyaradan mekanik menggunakan Mooroka MST-800VDL dan Hitachi Hidraulic Excavator ZX138MF dengan 2 tim dan total 20 pekerja mempunyai rata-rata produktivtias sebesar 2.060,38 m3/bulan dengan rata-rata prestasi kerja sebesar 9,69 m3/HOK.

PT. Bintuni Utama Murni Wood Industries or PT. BUMWI located in Bintuni Bay, West Papua, is a company engaged in the management of mangrove ecosystems and the wood chip industry. From 1988 to 2017, the skidding technique used was a manual technique with human labor. In 2018, PT. BUMWI began using mooroka dan excavator as the main equipment for skidding activities and began to establish mechanical skidding techniques in 2019. The purpose of this study was to description and determine differences in the productivity of mangrove harvesting based on manual and mechanical techniques. In this study, secondary data was used in the form of total results of mechanical and manual felling production in 2019, months of work, number of workers, and primary data in the form of calculation of working days and interviews. The analysis used is gross productivity analysis using a production achievement report to determine the amount of productivity. After that, a descriptive analysis was used with the variables of productivity and work performance of the two harvesting techniques to be able to conclude the difference. PT. BUMWI implements a manual skidding system with a total of 15 teams and 137 contract employees who have an average productivity of 477.16 m3/month and an average work performance of 2.44 m3/manday. Meanwhile, the implementation of mechanical skidding using Mooroka MST-800VDL and Hitachi Hydraulic Excavator ZX138MF with 2 teams and a total of 20 workers has an average productivity of 2,060.38 m3/month with an average work performance of 9.69 m3/manday.

Kata Kunci : pemanenan mangrove, produktivitas, penyaradan, mekanik, manual

  1. S1-2021-398308-Abstract.pdf  
  2. S1-2021-398308-Bibliography.pdf  
  3. S1-2021-398308-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-398308-Title.pdf