Laporkan Masalah

Kandungan Mikroplastik Pada Saluran Pencernaan Ikan Bawal (Parastromateus niger Linnaeus, 1758) Baronang (Siganus lineatus Kuiter, 1992) dan Tongkol (Euthynnus affinis Cantor, 1849) di Pantai Sadeng Kabupaten Gunungkidul

RIBKA LUMBAN TOBING, Dr. Ir. Djumanto, M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 MANAJEMEN SUMBERDAYA AKUATIK

Mikroplastik adalah partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 mm. Penelitian mikroplastik sudah banyak dilakukan sebelumnya dan hampir semua ditemukan mikroplastik pada ekosistem laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan mikroplastik berdasarkan bentuk, jenis, ukuran dan warna pada saluran pencernaan ikan. Sampel ikan terdiri dari ikan bawal, baronang dan tongkol yang diperoleh dari tangkapan nelayan di Pantai Sadeng. Ikan dikumpulkan dari bulan April sampai Agustus 2020. Sampel diambil sebanyak 10 ekor sehingga jumlah total keseluruhan sebanyak 30 ekor. Setiap ikan dibedah dan diambil untuk analisis mikroplastik. Setiap usus ikan diekstraksi menggunakan larutan kalium hidroksida (KOH) 10% untuk menghancurkan bahan organik. Hasil ekstraksi diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 kali untuk melihat jenis, keberadaan, dan ukuran mikroplastik. Ikan yang paling banyak mengandung mikroplastik adalah ikan bawal sebanyak 13 dengan standart eror 4,5 partikel/ekor, ikan tongkol sebanyak 10,9dengan standart eror 1,2 partikel/ekor kemudian pada ikan baronang ditemukan sebanyak 3,8dengan standart eror 1,41 partikel/ekor. Hasil pengamatan diperoleh jenis mikroplastik fiber sebanyak 97% dan jenis film sebanyak 3%. Mikroplastik kecil yang berukuran 1 - 50 mikrometer sebanyak 4%, ukuran 50 - 500 mikrometer atau mikroplastik kecil sebanyak 6% hingga ukuran yang paling dominan yaitu mikroplastik besar dengan ukuran 500 mikrometer-5mm sebanyak 89%. Warna mikroplastik yang dominan adalah warna mikroplastik yang berwarna pekat atau belum mengalami pelunturan warna.

Mikroplastik adalah partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 mm. Penelitian mikroplastik sudah banyak dilakukan sebelumnya dan hampir semua ditemukan mikroplastik pada ekosistem laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan mikroplastik berdasarkan bentuk, jenis, ukuran dan warna pada saluran pencernaan ikan. Sampel ikan terdiri dari ikan bawal, baronang dan tongkol yang diperoleh dari tangkapan nelayan di Pantai Sadeng. Ikan dikumpulkan dari bulan April sampai Agustus 2020. Sampel diambil sebanyak 10 ekor sehingga jumlah total keseluruhan sebanyak 30 ekor. Setiap ikan dibedah dan diambil untuk analisis mikroplastik. Setiap usus ikan diekstraksi menggunakan larutan kalium hidroksida (KOH) 10% untuk menghancurkan bahan organik. Hasil ekstraksi diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 kali untuk melihat jenis, keberadaan, dan ukuran mikroplastik. Ikan yang paling banyak mengandung mikroplastik adalah ikan bawal sebanyak 13 dengan standart eror 4,5 partikel/ekor, ikan tongkol sebanyak 10,9dengan standart eror 1,2 partikel/ekor kemudian pada ikan baronang ditemukan sebanyak 3,8dengan standart eror 1,41 partikel/ekor. Hasil pengamatan diperoleh jenis mikroplastik fiber sebanyak 97% dan jenis film sebanyak 3%. Mikroplastik kecil yang berukuran 1 - 50 mikrometer sebanyak 4%, ukuran 50 - 500 mikrometer atau mikroplastik kecil sebanyak 6% hingga ukuran yang paling dominan yaitu mikroplastik besar dengan ukuran 500 mikrometer-5mm sebanyak 89%. Warna mikroplastik yang dominan adalah warna mikroplastik yang berwarna pekat atau belum mengalami pelunturan warna.

Kata Kunci : degradasi, destruksi, digesti, mikroplastik, pencemaran

  1. S1-2022-395775-Abstract.pdf  
  2. S1-2022-395775-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-395775-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-395775-title.pdf