Laporkan Masalah

PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PERUBAHAN RUANG KAWASAN GEOPARK (Studi Kasus Geopark Gunungsewu kabupaten Gunung Kidul)

PRIMANTORO NUR V, Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.; Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, MA

2022 | Disertasi | DOKTOR ARSITEKTUR

Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat beragam, salah satunya adalah potensi kebumian yang dimiliki oleh Kabupaten Gunungkidul. Pemanfaatan karst Gunung Sewu sebagai potensi kebumian dapat dilaksanakan dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah geopark. Geopark merupakan kawasan terpadu dan terbatas yang memanfaatkan potensi warisan geologi secara berkelanjutan untuk kepentingan konservasi, peningkatan ekonomi kawasan dan pemberdayaan masyarakat. Kabupaten Gunungkidul memiliki bentang alam karst yang dominan, merupakan bagian dari Geopark Nasional Gunung Sewu yang ditetapkan pada tahun 2013. Kawasan geopark ini membentang dari Gunungkidul, Yogyakarta hingga Pacitan, Jawa Timur, dengan sebaran lebih dari 40.000 bukit dan terbagi menjadi 33 geosite. Kabupaten Gunungkidul sendiri memiliki 13 geosite yang potensial untuk dikembangkan. Beberapa potensi keunikan geosite tersebut telah dikenal sebelumnya sebagai tujuan wisata bagi masyarakat lokal, maupun regional. Perkembangan suatu geopark yang dipengaruhi oleh perkembangan pariwisata menyebabkan terjadinya perubahan ruang pada geopark tersebut. Perubahan terjadi secara beragam, menerus dan melibatkan berbagai elemen ruang di dalam geopark. Namun demikian perkembangan yang dihasilkan perubahan elemen ruang tersebut tidak merata dan berbeda-beda dan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Kenyataan tersebut menjadi dasar rumusan pertanyaan penelitian, yaitu: (1) mengapa terjadi perubahan ruang di Geopark Gunung Sewu, dan (2) bagaimana pengaruh pariwisata terhadap perubahan ruang kawasan geopark. Penelitian tentang pengaruh pariwisata terhadap perubahan ruang kawasan geopark yang terjadi di Geopark Gunung Sewu kali ini dilaksanakan denga menggunakan metode kualitatif studi kasus jamak dengan paradigma rasionalistik yang diharapkan dapat mengeksplorasi lebih mendalam tentang mengapa perubahan ruang dipengaruhi perkembangan pariwisata dan bagaimana pengaruh perkembangan pariwisata terhadap perubahan ruang tersebut berlangsung. Penelitian ini menemukan bahwa ruang pariwisata geopark merupakan ruang pariwisata pada kawasan geologi yang terbentuk karena adanya perubahan elemen semi-fixed; perubahan elemen semi-fixed dipengaruhi oleh elemen non-fixed akibat daya tarik elemen fixed; perkembangan elemen non-fixed didorong oleh aspek perkembangan pariwisata. Terselesaikannya penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi teoretik melalui pengayaan ilmu pariwisata, ruang, dan perencanaan terkait dengan konsep geopark melalui ruang geopark, sehingga secara empirik dapat menjadi dasar pengembangan dan kebijakan pariwisata di kawasan geopark.

Indonesia has a very diverse tourism potential, one of which is the geological potential of Gunungkidul Regency. The Gunung Sewu karst as a geological potential can be utilized with various approaches, one of which is a geopark. Geopark is an integrated and limited area that utilizes the potential of geological heritage sustainably for conservation, regional economic improvement, and community empowerment. Gunungkidul Regency has a dominant karst landscape, and it is part of the Gunung Sewu National Geopark established in 2013. This geopark area stretches from Gunungkidul, Yogyakarta, to Pacitan, East Java, with a spread of more than 40,000 hills and is divided into 33 geosites. Gunungkidul Regency itself has 13 geosites that have the potential to be developed. Some of the unique potentials of these geosites have been previously known as tourist destinations for local and regional communities. The development of a geopark influenced by tourism causes changes in the space in the geopark. Changes occur in various, continuous, and involve various elements of space within the geopark. However, the developments resulting from the changes in the spatial elements are uneven and different and affect the welfare of the people living in the vicinity. This fact becomes the basis for the formulation of research questions: (1) Why is there a process of space change in the Gunung Sewu Geopark, Gunungkidul Regency? (2) How is the influence of tourism development on changes in space in the Gunung Sewu Geopark? This research on the spatial changes and tourism effects that occurred in the Gunung Sewu Geopark was carried out using a qualitative method of multiple case studies with a rationalistic paradigm that is expected to explore how and why the changes in space the influence of tourism take place. This study found that the geopark space is a tourism space in the geological area that is formed due to changes in semi-fixed elements, which are influenced by non-fixed elements due to the attraction of fixed elements due to the encouragement of tourism development aspects. The completion of this research is expected to make a theoretical contribution by enriching the science of tourism, space, and planning related to the geopark concept through geopark space so that empirically it can become the basis for tourism development and policy in the geopark area.

Kata Kunci : perubahan ruang, space change, geopark, tourism, geotourism, Gunung Sewu, Gunungkidul

  1. S3-2016-405422-abstract.pdf  
  2. S3-2016-405422-bibliography.pdf  
  3. S3-2016-405422-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2016-405422-title.pdf