Laporkan Masalah

Pengaruh Perbedaan Ukuran Lubang Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Porang Umur Empat Bulan di Bawah Tegakan Acacia auriculiformis Umur Tiga Tahun

DIAN NUGRAHENI, Ir. Adriana, M. P. ; Dr. Arom Figyantika, S. Hut., M. Sc.

2021 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

INTISARI Informasi mengenai ukuran lubang tanam yang optimal untuk pertumbuhan dan hasil tanaman porang masih terbatas, khususnya yang ditanam di bawah tegakan Acacia auriculiformis umur tiga tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran lubang tanam yang paling optimal untuk pertumbuhan dan hasil tanaman porang (Amorphophallus muelleri) umur empat bulan di bawah tegakan A. auriculiformis umur tiga tahun. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Berblok (RALB) yang terdiri dari satu perlakuan, yaitu ukuran lubang tanam (10 x 10 x 10 cm3,15 x 15 x 15 cm3, dan 25 x 25 x 25 cm3) dengan menggunakan tiga blok sebagai ulangan. Materi bibit yang digunakan berupa semai porang umur 4 bulan. Pengamatan yang dilakukan meliputi 1) Tegakan formis: tinggi pohon total, Tinggi Batang Bebas Cabang (TBBC), diameter setinggi dada (DBH), dan lebar tajuk; 2) Tanaman porang: above-ground (tinggi batang, jumlah daun, dan diameter katak), dan below-ground (ukuran umbi (tinggi dan diameter) dan biomassa umbi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ukuran lubang tanam tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan porang (tinggi batang, jumlah daun, dan diameter katak). Namun berpengaruh nyata terhadap ukuran umbi porang (tinggi dan diameter) dan biomassa umbi. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan porang pada above-ground belum tentu mencerminkan pertumbuhan below-ground. Dalam penelitian ini pertumbuhan terbaik pada above-ground cenderung terdapat pada lubang tanam yang lebih besar (15 x 15 x 15 cm3 dan 25 x 25 x 25 cm3). Sedangkan pada below-ground hasil terbaik terdapat pada ukuran lubang tanam terkecil (10 x 10 x 10 cm3).

Information regarding the optimal planting hole size for porang (Amorphophallus muelleri) growth and yield is still limited, especially those planted under three year-old Acacia auriculiformis stands. The purpose of this study was to determine the optimal planting hole size for the growth and yield of four month-old porang crops under a three year-old A. auriculiformis stand. The experiment was arranged in a Randomized Complete Block Design (RCBD) consisting of a treatment of planting hole sizes (10 x 10 x 10 cm3, 15 x 15 x 15 cm3, and 25 x 25 x 25 cm3) with three blocks as replications. The planting material used was porang seedlings at age 4 months. The observations were conducted including: 1) a formis stand: total tree height, branch-free bole height, Diameter at Breast Height (DBH), and crown width; 2) Porang plant parts: above-ground (stem height, number of leaves, bulbil diameter) and below-ground (corm size (height and diameter) and biomass). The results showed that the differences in planting hole size had no significant effect on growth of porang (stem height, number of leaves, bulbil diameter). However, it significantly affected the corm size (height and diameter) and biomass. The results suggest that the above-ground plant growth does not necessarily reflect the below-ground plant growth. At large planting holes (15 x 15 x 15 cm3 and 25 x 25 x 25 cm3), the above-ground plant performed better than the smaller one (10 x 10 x 10 cm3). The best below-ground plant growth was shown at the smallest planting hole (10 x 10 x 10 cm3).

Kata Kunci : Acacia auriculiformis, porang, ukuran lubang tanam, pertumbuhan, biomassa/Acacia auriculiformis, porang, planting hole size, growth, biomass

  1. S1-2021-409300-abstract.pdf  
  2. S1-2021-409300-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-409300-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-409300-title.pdf