Laporkan Masalah

Perbandingan Efek Minuman Teh Hitam Dengan Teh Putih Terhadap Derajat Keasaman (pH) Saliva Tiruan Yang Diinduksi Bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175

ELLIDA NURULITA, Prof. Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D. ; Prof. Dr. drg. Regina TC. Tandelilin, M.Sc.

2021 | Skripsi | S1 HIGIENE GIGI

Teh (Camellia sinensis) memiliki kandungan kaya sumber polifenol (katekin) yang merupakan bagian dari flavonoid dan diketahui memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri. Teh hitam dengan kandungan zat aktif polifenol dapat menekan pertumbuhan bakteri dan mengganggu perlekatan bakteri ke lapisan gigi. Teh putih diketahui mempunyai kandungan flavonoid terbanyak berdasarkan proses pembuatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efek minuman teh hitam dengan teh putih terhadap derajat keasaman (pH) saliva tiruan yang diinduksi bakteri S. mutans ATCC 25175. Penelitian menggunakan minuman teh hitam dan teh putih sebagai kelompok perlakuan, sedangkan aquades sebagai kelompok kontrol negatif, masing-masing sebanyak 3 sampel. Pada tabung reaksi dicampurkan 2,5 ml minuman perlakuan dengan 2,5 ml suspensi bakteri S. mutans ATCC 25175 konsentrasi 1,5 x 108 CFU/mL serta ditambahkan saliva tiruan sebanyak 2,5 ml. Pengukuran pH menggunakan alat pH meter yang sebelumnya telah dikalibrasi, dilakukan pada menit ke-0, 3, 6 dan 9. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan uji statistik pada p<0,05. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna nilai pH antara kelompok perlakuan (minuman teh hitam dan teh putih) serta kelompok kontrol (aquades). Hasil uji Dunnet T3 menunjukkan peningkatan bermakna pH saliva tiruan pada kelompok minuman teh hitam dan teh putih setelah diinduksi bakteri S. mutans ATCC 25175, sedangkan pada kelompok minuman aquades (kontrol) terjadi penurunan pH. Disimpulkan bahwa pemberian minuman teh hitam dan teh putih bermakna meningkatkan pH saliva tiruan yang diinduksi bakteri S. mutans ATCC 25175 dan terjadi peningkatan pH seiring dengan waktu pengamatan hingga menit ke-9.

Camellia sinensis or tea leaves contain a rich source of polyphenols (catechins), that are a part of flavonoids. Catechins are known to inhibit bacterial growth. Black tea contains polyphenol that can suppress the growth of bacteria and interfere with the attachment of bacteria to the tooth. Based on manufacturing process, white tea has the highest flavonoid. The purpose of this study was to compare the effect of black tea and white tea on the degree of acidity (pH) of artificial saliva induced by S. mutans ATCC 25175. The study used black tea and white tea as the experimental group, while aquadest as a negative control. Each group consisted of 3 samples. In the test tube, 2.5 ml of experimental drink or control were mixed with 2.5 ml of bacterial suspension of S. mutans ATCC 25175 at a concentration of 1.5 x 108 CFU/mL then 2.5 ml artificial saliva was added. The degree of acidity (pH) was measured using pH meter, which was calibrated previously. Measurement of pH was done at minute 0, 3, 6 and 9. Furthermore, data analysis was carried out using statistical tests at p<0.05. The results of ANOVA test showed that there was a significant difference in the pH value between the experimental group (black tea and white tea) and the control group (aquades). The results of Dunnet T3 test showed a significant increase in artificial saliva pH in the black tea and white tea drink groups after S. mutans ATCC 25175 was induced, while in control group, there was a decrease in pH. It was concluded that the administration of black tea and white tea significantly increased the pH of artificial saliva induced by S. mutans ATCC 25175 and there was an increase in pH along with the observation time up to the 9th minute.

Kata Kunci : Teh, Teh Hitam, Teh Putih, pH Saliva, Saliva Tiruan.

  1. S1-2021-409176-abstract.pdf  
  2. S1-2021-409176-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-409176-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-409176-title.pdf