Kajian Erodibilitas pada Berbagai Penggunaan Lahan dan Kemiringan Lereng di Sub-DAS Bompon, Kabupaten Magelang
ANANDA IQBAL H M, Prof. Dr. rer. nat. Junun Sartohadi, M. Sc. ; Nur Ainun H. J. Pulungan, S. Si., M. Sc., Ph.D.
2021 | Skripsi | S1 ILMU TANAHPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai erodibilitas tanah dan hubungannya dengan sifat-sifat tanah pada berbagai kemiringan lereng dan penggunaan lahan di sub-DAS Bompon, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Karakteristik penggunaan lahan dan topografi beragam yang dimiliki oleh sub-DAS Bompon ini akan berpengaruh terhadap nilai erodibilitas. Nilai erodibilitas yang berbeda-beda akan dapat mempengaruhi laju erosi, ketersediaan air, dan kemungkinan pola bencana banjir. Penelitian ini dilakukan dengan menentukan 31 titik pengambilan sampel tanah yang ada di Sub-DAS Bompon berdasarkan satuan peta lahan (SPL) yang telah dibuat. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua faktor yaitu kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Kelas kemiringan lereng terdiri dari 4 aras yaitu curam, berbukit, bergelombang, dan datar. Tipe penggunaan lahan terdiri dari 3 aras yaitu tegalan, kebun campur, dan sawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiringan lereng dan penggunaan lahan memberikan pengaruh nyata terhadap nilai erodibilitas tanah. Permeabilitas memiliki nilai korelasi paling kuat dengan nilai erodibilitas pada tingkat korelasi sedang. Nilai erodibilitas pada tegalan curam memiliki rata-rata sebesar 0,1715, tegalan berbukit memiliki rata-rata 0,2134, tegalan bergelombang sebesar 0,1764, dan tegalan datar sebesar 0,2136, kebun campur curam memiliki rata-rata sebesar 0,2134, kebun campur berbukit sebesar 0,1919, kebun campur bergelombang sebesar 0,1683, dan kebun campur datar sebesar 0,1814, sawah bergelombang memiliki rata-rata sebesar 0,1714, dan sawah datar sebesar 0,1718.
The objective of this research was to determine the soil erodibility value in various slope and some types of land use in Bompon sub-watershed, Magelang, Central Java. Various characteristics on slope and some types of land use in Bompon sub-watershed will affect the value of soil erodibility. Different erodibility value will affect erosion rate water availability, and existing flood patterns. A total of 31 soil samples were collected based on soil mapping. This research using complete randomized design (CRD) with two factors, types of slope level and types of land use. There are four classes of slope level (steep, hilly, wavy, flat) and three types of land use (dry lands, mixed plantations, paddy fields). The result showed that types of slope level and land use significantly affected on soil erodibility value. Futhermore, soil permeability has the strongest correlation with soil erodibility value at moderate level. Soil erodibility value in steep dry lands have an average value of 0,1715, hilly dry lands with an average value 0,2134, wavy dry lands with an average value 0,1764, flat dry lands with an average value 0,2136, steep mixed plantations with an average value 0,2134, hilly mixed platations with an average value 0,1919, wavy mixed plantations with an average value 0,1683, flat mixed plantations with an average value 0,1814, wavy paddy fields with an average value 0,1714, and flat paddy fields with an average value 0,1718.
Kata Kunci : erodibilitas, erosi, kemiringan lereng, penggunaan lahan, bahan organik