Migrasi dan Transfer Norma Gender di Indonesia
WULAN WIYAT WURI, Evita Hanie Pangaribowo, Dr., S.E., M.IDEC
2021 | Tesis | MAGISTER SAINS ILMU EKONOMIApakah pengalaman migrasi mentransfer norma gender? Dengan melakukan studi empiris di Indonesia yang memiliki corak norma gender dan pola migrasi yang beragam, studi ini menggunakan data IFLS tahun 2007 dan 2014 yang memberikan informasi detail mengenai otonomi perempuan dalam pengambilan keputusan yang memungkinkan untuk membuat konstruksi beberapa ukuran dari norma sosial di Indonesia dengan tiga indeks, yaitu indeks otonomi personal perempuan, indeks otonomi ekonomi perempuan, dan indeks otonomi kebebasan mobilitas perempuan. Dengan menggunakan regresi fixed-effect untuk mengontrol heterogenitas antar waktu dari variabel migrasi, penulis menemukan bahwa pengalaman migrasi personal perempuan memiliki pengaruh yang positif terhadap pembentukan otonomi dan ekonomi perempuan dalam rumah tangga. Akan tetapi pengaruh negatif ditemukan dari pengalaman migrasi yang dilakukan oleh anggota rumah tangga baik itu oleh diri sendiri maupun anggota rumah tangga lain terhadap konstruksi indeks otonomi ekonomi perempuan. Beberapa temuan lain dari variabel kontrol yang relevan juga didiskusikan dalam penelitian ini.
Does the migration experience transfer gender norms? By conducting an empirical study in Indonesia, which has a variety of gender norms and migration patterns, this study uses IFLS data from 2007 and 2014 which provides detailed information on women's autonomy in decision-making that allows constructing several measures of social norms in Indonesia with three index, namely the index of women's personal autonomy, the index of women's economic autonomy, and the autonomy index of women's freedom of mobility. By using fixed-effect regression to control for heterogeneity over time of the migration variable, the authors find that women's personal migration experience has a positive influence on women's autonomy and economic formation in the household. However, a negative influence was found from the experience of migration carried out by household members, both by themselves and other household members, on the construction of the women's economic autonomy index. Several other findings of the relevant control variables are also discussed in this study.
Kata Kunci : migrasi, norma gender, IFLS, bargaining power, otonomi perempuan, intra-household resource allocation