Laporkan Masalah

Perbandingan Putusan Arbitrase Internasional Mengenai Indirect Expropriation Pada Sengketa Penanaman Modal Internasional Studi Kasus Perbandingan Antara Putusan Sengketa Ekspropriasi Tidak Langsung Lauder v Republik Ceko dan CME v Ceko

AULIA NUR RACHMI, Prof.M.Hawin,S.H.,LL.M.,Ph.D

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU HUKUM (KAMPUS JAKARTA)

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) untuk mengidentifikasi dan menganalisis pendekatan yang digunakan oleh masing-masing majelis arbitrase dalam mempertimbangkan apakah perbuatan Ceko termasuk ke kategori indirect expropriation pada kasus Lauder v Ceko dan CME v Ceko, (2) untuk mengidentifikasi dan menganalisis putusan yang lebih tepat di antara putusan kasus Lauder v Ceko dan CME v Ceko ditinjau dari hukum penanaman modal internasional, (3) untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan putusan kasus Lauder dan CME v Ceko dapat menjadi pembelajaran bagi penanaman modal asing di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang mengkaji dan meneliti data sekunder. Data sekunder terdiri dari UNCITRAL Arbitrarion Rules, ARSIWA, BIT Amerika Serikat danRepublik Ceko, BIT Belanda dan Republik Ceko. Bahan hukum sekunder berupa buku-buku dan jurnal ilmiah. Sedangkan data primer berupa penelitian hukum normatif. Penulis menggunakan metode pendekatan kepustakaan (library research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa majelis arbitrase Lauder v Ceko menggunakan pendekatan sole effects karena memandang bahwa Media Council tidak menyebabkan beralihnya hak properti atau hilangnya hak CNTS untuk menggunakan lisensi penyiaran televisi dan pendekatan appropriation karena berpandangan bahwa sekalipun diasumsikan bahwa tindakan Media Council di tahun 1996 sampai 1999 menyebabkan hak properti Lauder terampas, tindakan-tindakan perbuatan Media Council tersebut tidak menyebabkan pengambilan untuk keuntungan negara. Majelis arbitrase Lauder CME vs Ceko menggunakan pendekatan sole effects yang didukung dengan pendalaman niat Media Council, di mana majelis arbitrase memutuskan bahwa perbuatan Media Council di tahun 1996 dan 1999 telah menyebabkan hilangnya hak CNTS menggunakan Lisensi secara ekslusif sehingga merugikan CME selaku penanam modal. Penulis berpendapat bahwa majelis arbitrase CME vs Ceko membuat putusan yang lebih tepat karena perbuatan Media Council telah memenuhi unsur-unsur ekspropriasi tidak langsung sebagaimana tertuang dalam BIT Ceko dan Belanda dan dirumuskan oleh UNCTAD. Selain itu, majelis arbitrase CME vs Ceko menganalisis bukti-bukti yang menunjukkan Media Council bekerja sama dengan Zelezny lebih terperinci. Penggunaan ARSIWA dapat mendukung putusan majelis arbitrase CME vs Ceko dalam memutuskan bahwa joint tortfeasor antara negara dengan pihak swasta tetap membuat negara tersebut bersalah. Penelitian ini juga memberikan pembelajaran bagi Indonesia agar Indonesia konsekuen dalam menerapkan perlindungan terhadap penanam modal asing agar tidak rentan terhadap gugatan parallel proceeding.

This research aims (1) to identify and analyze the approach that is used by each of tribunal in considering whether the Czech Republic's measures are categorized as indirect expropriation on Lauder v Czech and CME v Czech case, (2) to identify and analyze awards that are more correct between the indirect expropriation dispute awards of Lauder v Czech and CME v Czech reviewed by international investment law, and (3) to identify and analyze the discrepancies of Lauder v Czech and CME v Czech's awards can become lesson learn to Indonesia's foreign investment. This research is normative research which reviews and research secondary data. Secondary data consists of UNCITRAL Arbitration Rules, ARSIWA, BIT United States of America and Czech Republic, BIT Netherland and Czech Republic. Secondary legal materials comprise of books and scientific journal. Researcher used library research approach. This research shows that Lauder v Czech tribunal used sole effect approach since it deemed that Media Council had not caused transfer of property of rights or the deprivation of the rights of CNTS to use television broadcast license. Appropriation approach was also used since it deemed that notwithstanding it had been assumed that Media Council's measures on 1996 until 1999 had caused the deprivation of Lauder's property rights, the actions of Media Council did not benefit Czech Republic. CME v Czech tribunal used sole effect approach supported by observance to the Media Council's intention, in which the tribunal decided that Media Council's measures in 1996 and 1999 had caused the deprivation of CNTS's rights to exclusively use the License so that impaired CME as an investor. Writer is on the opinion that CME v Czech tribunal made more correct award since the measures of Media Council had fulfilled the elements of indirect expropriation as stipulated in BIT Netherland and Czech Republic and formulated by UNCTAD. Also, CME v Czech tribunal analyzed the evidence showing that Media Council had cooperated with Zelezny in more detailed. The use of ARSIWA could support the awards that CME v Czech made in determining that joint tortfeasor by country and a private entity still hold the country responsible. This research also gives lesson for Indonesia, so Indonesia can be consistent in implementing protections towards foreign investor to avoid being vulnerable to the parallel proceeding lawsuit.

Kata Kunci : ekspropriasi, UNCTAD, Lauder, Media Council, CME

  1. S2-2021-433158-abstract.pdf  
  2. S2-2021-433158-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-433158-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-433158-title.pdf