Laporkan Masalah

Mobilisasi Etnis Leihitu dan Seram di Pilkada Maluku Tengah tahun 2007-2017

ARDIMAN KELIHU, Bayu Dardias Kurniadi, SIP. MA, M.Pub, Ph.D

2021 | Tesis | MAGISTER POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Tesis ini membahas tentang mobilisasi etnis Leihitu dan Seram di Pilkada Maluku Tengah tahun 2007-2017. Dengan berangkat dari sebuah pertanyaan mendasar: mengapa kandidat beretnis Leihitu dan Seram dengan jumlah pemilih terbesar di Kabupaten Maluku Tengah tidak pernah memenangkan Pilkada. Sebaliknya etnis Lease dengan jumlah pemilih yang kecil justru selalu berhasil menjadi pemenang ?. Penulis berpendapat bahwa mobilisasi etnis Leihitu dan Seram tidak terbangun melalui hubungan primordial antar kandidat dengan masa etnis yang solid, melainkan lebih dibentuk oleh polarisasi kepentingan di kedua etnis dan pertukaran klientelistik antar kandidat dengan para pemimpin etnis. Dengan menggunakan teori mobilisasi politik berusaha memotret mobilisasi dua modal politik yang dimiliki etnis Leihitu dan Seram, yakni modal simbolik dan modal sosial. Modal simbolik berupa simbolisasi etnis seperti, marga, negeri, wilayah asal serta relasi kekeluargaan antar masa etnis dengan kandidat. Sedangkan modal sosial menyangkut jumlah pemilih terbesar di kedua etnis. Sepertiga pemilih di Maluku Tengah misalnya beretnis Leihitu dan seperdua beretnis Seram. Dalam uraiannya, menunjukan bahwa mobilisasi etnis yang diinstrumentasi melalui kedua modal tersebut digunakan untuk untuk mendukung kandidat beretnis Leihitu dan Seram di Pilkada. Setelah menguji proses mobilisasi tersebut juga ditemukan bahwa mobilisasi etnis Leihitu dan Seram meskipun berlangsung di ketiga Pilkada, dengan peningkatan dan hasil yang tidak signifikan.Mobilisasi etnis justru dilemahkan oleh fragmentasi politik di keinternal kedua etnis, maupun kooptasi politik melalui relasi klientelisme petahana di Pilkada. Dua hal yang secara bergantian mesubsidi pembelahan politik serta memperlemah konsolidasi etnis Leihitu dan Seram di Pilkada. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan tehnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, intervieuw mendalam di kedua etnis, serta telaah atas sejumlah dokumen yang berkaitan dengan topik tesis ini.

This study discusses the mobilization of the Leihitu and Seram ethnic groups in the regional elections of Central Maluku in 2007-2017. Starting from a fundamental question: why did the ethnic Leihitu and Seram candidates with the most significant number of voters in Central Maluku District never win the Pilkada. On the other hand, ethnic Lease with a small number of voters always wins.The author argues that the mobilization of Leihitu and Seram ethnics was not built through primordial relationships between candidates with a solid ethnic group but instead was shaped by polarizing the interests in both ethnicities and clientelistic exchanges between candidates and ethnic leaders. This study applies qualitative research methods, with data collection techniques such as field observations, in-depth interviews, and related documents review. This study uses the theory of ethnicity in an electoral manner to portray the mobilization of two political capitals owned by the Leihitu and Seram ethnic groups: symbolic capital and social capital. Symbolic capital is in ethnic symbols such as clan, country, region of origin, and family ties between ethnic groups and candidates. Social capital concerns the most significant number of voters in both ethnicities. One-third of the voters in Central Maluku are ethnic Leihitu, and two are ethnic Seram. His description shows that ethnic mobilization through these two modalities is used to win candidates of Leihitu and Seram ethnicity in the Pilkada. After examining the mobilization process, it was also found that the Leihitu and Seram ethnic mobilizations even took place in the three Pilkada, with insignificant increases and results. Ethnic mobilization was weakened by political fragmentation within the two ethnic groups and political co-optation through clientelism relations of incumbents in the Pilkada. Two things that alternately subsidize political divisions and undermine the consolidation of the Leihitu and Seram ethnic groups in the Pilkada.

Kata Kunci : Mobilisasi Politik, Etnis, Fragmentasi Politik, Clientelisme

  1. S2-2021-449236-abstract.pdf  
  2. S2-2021-449236-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-449236-tableofcontent.pdf  
  4. s2-2021-449236-title.pdf