Kajian Efek Kecemasan Perawatan Gigi Terhadap Saliva
VILIPI TIUF KATRINA SITORUS, Prof. Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D.; Prof. drg. Tetiana Haniastuti, M.Kes., Ph.D.
2021 | Skripsi | S1 HIGIENE GIGIKecemasan dental (dental anxiety) merupakan keadaan yang dapat terjadi pada lingkungan praktek dokter gigi dan memiliki efek kurang nyaman atau mengganggu saat dilakukan perawatan. Salivary Alpha Amylase dan Salivary Cortisol telah terbukti sebagai penanda biologis pada stres, kecemasan maupun depresi. Tujuan dari narrative review ini adalah untuk mengkaji efek kecemasan dental terhadap saliva. Narrative review ini menggunakan artikel yang telah diakses secara online yang bersumber dari PubMed, Google Scholar, Perpustakaan UGM, Science Direct yang dipublikasikan dari tahun 2011 hingga 2020. Metode pencarian artikel menggunakan boolean logic (And, Or, Not) dengan menggunakan kata kunci yaitu Dental Anxiety, Volume Saliva, Salivary Alpha Amylase, Salivary Cortisol, Sekresi Saliva, dan pH Saliva. Jenis artikel yang tidak digunakan yaitu artikel yang memiliki referensi kurang dari 10, artikel yang dipublikasikan sebelum tahun 2011, kualitas jurnal tidak memenuhi syarat atau artikel yang tidak dilengkapi dengan DOI (Digital Object Identifier), literatur yang tidak dilengkapi dengan metode penelitian, dan literatur yang mengandung unsur redundancy. Jenis artikel yang dapat digunakan yaitu artikel berupa literatur review, narrative review, penelitian maupun laporan kasus. Hasil penelusuran artikel diperoleh 31 artikel yang memenuhi kriteria. Rincian terdiri dari 1 artikel untuk fokus hubungan kecemasan dengan pH saliva, 2 artikel terkait hubungan kecemasan dengan volume saliva, 7 artikel membahas tentang salivary alpha amylase, 12 artikel mengenai salivary cortisol, 9 artikel terkait salivary alpha amylase dan salivary cortisol. Kesimpulannya, kecemasan perawatan gigi dapat menurunkan volume dan pH saliva, juga meningkatkan salivary alpha amylase (SAA) dan salivary cortisol. Konsentrasi salivary alpha amylase dan salivary cortisol menurun jika kecemasan dapat diatasi.
Dental anxiety is a condition that can occur in the dental practice environment and has an uncomfortable or disturbing effect during treatment. Salivary alpha amylase and salivary cortisol have been shown to be biological markers of stress, anxiety and depression. The purpose of this narrative review is to examine the effect of dental anxiety on saliva. This narrative review used articles accessed online sourced from PubMed, Google Scholar, UGM Library, Science Direct published from 2011 to 2020. The method of searching article was boolean logic (And, Or, Not) using keywords, namely dental anxiety, saliva volume, salivary alpha amylase, salivary cortisol, saliva secretion, and saliva pH. The exclusion articles were articles that have less than 10 references, articles published before 2011, the quality of the journal did not meet the requirements or articles that were not equipped with a DOI (Digital Object Identifier), literature that was not equipped with research methods, and literature that contains elements of redundancy. The articles included literature reviews, narrative reviews, research and case reports. The result of searching article obtained 31 articles that met the criteria, consist of 1 article to focus on the relationship of anxiety to salivary pH, 2 articles related to the relationship of anxiety to saliva volume, 7 articles discussing salivary alpha amylase, 12 articles on salivary cortisol, 9 articles related to salivary alpha amylase and salivary cortisol. In conclusion, dental anxiety decreases saliva volume and pH, and also increases salivary alpha amylase (SAA) and salivary cortisol. The concentration of SAA and salivary cortisol decreases if the anxiety can be overcome.
Kata Kunci : dental anxiety, volume saliva, salivary alpha amylase, salivary cortisol
