Laporkan Masalah

KINERJA ATURAN TRADING INDIKATOR TEKNIKAL PADA SAHAM DENGAN VOLATILITAS TINGGI DAN VOLATILITAS RENDAH DI BURSA EFEK INDONESIA

MUAMMAR, Suad Husnan, Dr., M.B.A.,

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profitabilitas aturan trading indikator teknikal jika diterapkan pada saham dengan volatilitas tinggi dan volatilitas rendah di Bursa Efek Indonesia, membandingkan aturan tersebut dengan strategi Buy and Hold, dan mengetahui apakah penerapan aturan trading teknikal lebih menguntungkan jika diterapkan pada saham dengan volatilitas tinggi dibandingkan dengan saham dengan volatilitas rendah. Sampel saham pada penelitian ini terdiri dari 180 emiten pada masing-masing kelompok saham dengan volatilitas tinggi dan volatiltas rendah. Merujuk pada penelitian Tharavanij et al. (2015), indikator teknikal yang diuji adalah Relative Strength Index (RSI), Stochastic Oscillator (STOCH), Moving Average Convergence-Divergence (MACD), Directional Movement Indicator (DMI) dan On Balance Volume (OBV). Pengujian return dari masing-masing strategi yang diteliti dan persentase jumlah winners dan losers selama periode amatan 2001-2020 dilakukan menggunakan sistem Amibroker, dan hasil pengujian tersebut digunakan untuk uji statistik (one-tailed t-distribution satu sample dan dua sample). Berdasarkan hasil pengujian statistik, hanya indikator Relative Strength Index (RSI) yang diterapkan pada kelompok saham dengan volatilitas tinggi baik dengan menggunakan biaya transaksi (BT) maupun tanpa menggunakan biaya transaksi (NBT) dan Moving Average Convergence-Divergence (MACD) yang diterapkan baik pada kelompok saham dengan volatilitas rendah dan volatilitas tinggi dengan menggunakan biaya transaksi (BT) yang secara statistik memiliki mean return sama dengan nol. Tidak ada mean return indikator tersebut yang mengalahkan mean return strategi Buy and Hold yang diterapkan pada kelompok saham dengan volatilitas tinggi dan volatilitas rendah baik dengan menggunakan biaya transaksi (BT) maupun tanpa menggunakan biaya transaksi (NBT). Selain itu, tidak ada mean return indikator tersebut yang diterapkan pada kelompok saham dengan volatilitas tinggi yang lebih besar dari mean return jika diterapkan pada kelompok saham dengan volatilitas rendah baik dengan menggunakan biaya transaksi (BT) maupun tanpa menggunakan biaya transaksi (NBT).

This study aims to determine the profitability of technical indicator trading rules if applied to stocks with high volatility and low volatility on the Indonesia Stock Exchange, compare these rules with the Buy and Hold strategy, and find out whether the application of technical trading rules is more profitable if applied to stocks with high volatility compared to stocks with low volatility. The stock sample in this study consisted of 180 issuers in each stock group with high volatility and low volatility. Referring to the research of Tharavanij et al. (2015), the technical indicators tested were the Relative Strength Index (RSI), Stochastic Oscillator (STOCH), Moving Average Convergence-Divergence (MACD), Directional Movement Indicator (DMI) and On Balance Volume (OBV). Testing the return of each strategy studied and the percentage of winners and losers during the 2001-2020 observation period was carried out using the Amibroker system, and the test results were used for statistical tests (one-tailed t-distribution of one sample and two samples). Based on the results of statistical testing, only the Relative Strength Index (RSI) indicator which was applied to groups of stocks with high volatility using either transaction cost or without using transaction cost and Moving Average Convergence-Divergence (MACD) which was applied to both group of stocks with low volatility and high volatility using transaction costs which statistically has a mean return equal to zero. None of the mean returns of these indicators beats the mean return of the Buy and Hold strategy applied to groups of stocks with high volatility and low volatility, either by using transaction cost or without using transaction cost. In addition, there is no mean return indicator applied to groups of stocks with high volatility which is greater than the mean return when applied to groups of stocks with low volatility, either by using transaction cost or without using transaction cost.

Kata Kunci : technical analysis, relative strength index, stochastic oscillator, moving average convergence-divergence, directional movement indicator, on balance volume

  1. S2-2021-447626-abstract.pdf  
  2. S2-2021-447626-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-447626-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-447626-title.pdf