Laporkan Masalah

Pengaruh Pupuk dan Mulsa Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Porang (Amorphophallus muelleri) di Bawah Tegakan Campur Sengon-Meranti

RAHMAD AULIA AKBAR, 1. Prof. Dr. Ir. Suryo Hardiwinoto, M.Agr.Sc. dan 2. Ir. Adriana, M.P.

2021 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Penelitian pemberian pupuk dan mulsa organik pada porang di bawah tegakan campur sengon-meranti masih terbatas informasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk organik, mulsa organik, dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil porang (Amorphophallus muelleri) umur empat bulan di bawah tegakan sengon-meranti. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok yang terdiri dari 2 perlakuan (Pemberian pupuk dan mulsa organik) dan tiga blok sebagai ulangan. Terdapat empat kombinasi perlakuan, yaitu: tanpa mulsa organik (M0) dan tanpa pupuk organik (P0), tanpa mulsa organik (M0) dengan pupuk organik (P1), dengan mulsa organik (M1) dan tanpa pupuk organik (P0), dengan mulsa organik (M1) dan dengan pupuk organik (P1). Total jumlah bibit yang digunakan adalah 96 batang dan setiap plot terdiri dari 8 batang. Pemberian pupuk organik tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil umbi porang, namun menunjukkan kecenderungan pertumbuhan tanaman dan umbi yang lebih baik daripada tanpa pupuk organik. Pemberian mulsa organik berpengaruh nyata pada ukuran umbi, berat basah dan biomasa umbi dengan nilai rerata masing-masing 3,75 cm, 27,83 g, dan 22,75 g. Tidak terdapat interaksi antara pupuk dan mulsa organik pada semua parameter yang diamati. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemulsaan efektif untuk menekean gulma di area penanaman. Hasil juga mengindikasikan bahwa ketersediaan nutrien di bawah tegakan campur sengon-meranti cukup untuk pertumbuhan tanaman porang umur empat bulan.

Information about the effect of organic fertilizer and mulch on porang under mixed stands of sengon-meranti was limited. The purpose of this study was to determine the effect of organic fertilizer, organic mulch, and interactions between two treatments on growth and yield of four month-old porang (Amorphophallus muelleri) crops under mixed stand sengon-meranti. The experiment was arranged in a randomized complete block design consisting of two treatments and three blocks as replicates. Four combination treatments consisted of: without organic fertilizer (P0) and without organic mulch (M0), with organic fertilizer (P1) and without organic mulch (M0), without organic fertilizer (P0) and with organic mulch (M1), and with organic fertilizer (P1) and with organic mulch (M1). The total number of seedling were 96 and each plot consisted of 8 seedlings. The organic fertilizer had no effect on plant growth and corm biomass. However, it tanded to be higher than without organic. The organic mulch significanly affected corm size corm fresh weight and corm biomass �(22,75 g, 3,75 cm, and 27,83 g). No interaction between organic fertilizer and mulch was obserbed at all parameters. The results suggest that mulching potentially effectively to suppress weed around the planting area. The results also indicate that the nutrien availability under mixed stands of sengon-meranti is sufficient for growing porang crop at four mounths

Kata Kunci : Pertumbuhan porang, hasil umbi, pupuk organik, mulsa organik // porang growth, tuber yield, organic fertilizer, organic mulch

  1. S1-2021-414560-abstract.pdf  
  2. S1-2021-414560-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-414560-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-414560-title.pdf