PENGARUH PANDEMI COVID-19 PADA KINERJA LABA RUGI RUMAH SAKIT X

M IQBAL G B, Bapak Ertambang Nahartyo, Dr., M.Sc., CMA., Ak., CA.

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Pandemi penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) diprediksikan oleh ahli dan kantor konsultan manajemen akan dampak positif berupa peningkatan kinerja keuangan industri kesehatan, termasuk rumah sakit, walaupun studi di awal pandemi menunjukkan perbedaan antara ekspektasi dengan kondisi riil di lapangan. Pemerintah menunjuk rumah sakit tertentu sebagai rumah sakit rujukan perawatan COVID-19, salah satunya Rumah Sakit X. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan dampak pandemi COVID-19 pada kinerja laba rugi rumah sakit dan saran solutif yang dapat ditawarkan kepada manajemen Rumah Sakit X. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif melalui pendekatan studi kasus untuk mendeskripsikan kasus dan mencari penjelasan. Sumber data berasal dari data sekunder berupa laporan keuangan laba rugi yang diolah menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft PowerBI. Proses analisis dilakukan menggunakan pemaparan dan pendalaman terhadap data kinerja keuangan secara vertikal, horizontal, dan tren antara satu bulan hingga dalam satu tahun. Dalam tahun finansial 2020, Rumah Sakit X memperoleh pendapatan kotor sebesar 11,7 miliar rupiah dan kewajiban biaya sebesar 20,4 miliar rupiah, sehingga di akhir tahun, rumah sakit mengalami kerugian bersih sebesar 8,7 miliar rupiah. Proporsi terbesar pendapatan kotor berasal dari klaim perawatan pasien COVID-19 (41%), sementara komponen terbesar kedua adalah perawatan pasien umum dan jaminan perusahaan atau asuransi (37%), dan komponen terbesar ketiga adalah klaim pasien BPJS Kesehatan (22%). Komponen biaya rumah sakit terbesar adalah biaya terkait perawatan non COVID-19 (68,8%) sedangkan biaya yang terkait perawatan COVID-19 hanya 16,8% dari total biaya. Berdasarkan analisis tersebut, pandemi COVID-19 memberikan dampak berupa peningkatan pendapatan kotor secara signifikan yang berasal dari perawatan pasien COVID-19, namun tidak memberikan dampak berarti pada komponen biaya total rumah sakit. Oleh karena itu, Rumah Sakit harus mengevaluasi ulang dan renegosiasi 3 komponen biaya terbesarnya, yaitu biaya operasional, biaya material, dan jasa medik untuk memperoleh keseimbangan baru dalam menghadapi tahun berikutnya.

Hospitals were expecting prospectful year of 2020 after series of positive prediction published by experts and a number of bona fide management consulting firm following COVID-19 pandemic.The study was designed to depict COVID-19 effect on annual profit and loss report and provide solution in case of a negative results, respective to costs (or revenue) causal components. Qualitative design with case study approach to describe the case and find explanation behind the phenomenon. Secondary data was provided from annual profit and loss report of Rumah Sakit X. Data description and analysis of monthly and annual profit and loss performance were made using vertical, horizontal, and tren by Microsoft Excel dan Microsoft PowerBI. On financial year of 2020, Rumah Sakit X had suffered from net loss of 8.7 billion rupiah eventhough it earned gross revenue of 11.7 billion rupiah, as it was under obligation with total cost of 20.4 billion rupiah. The largest proportion of the gross revenue was gained from COVID-19 patients service (41%), then from private and corporate or insurance patients (37%), and from patients with BPJS Kesehatan (22%). Meanwhile, the largest component of hospital total cost was from non-COVID-19 related costs (68,8%). COVID-19 pandemic affected Rumah Sakit X profit and loss mainly due to revenue gained by providing services for COVID-19 patients, but not on COVID-19 related costs as it only constituted to 16,8% of total cost. Rumah Sakit X is advised to evaluate and renegotiate non-COVID-19 related on operational costs, material costs, and medical fees.

Kata Kunci : COVID-19, Pandemi, Kinerja Laba Rugi, Rumah Sakit