Laporkan Masalah

PERTUMBUHAN JUVENIL LOBSTER HIJAU PASIR (Panulirus homarus L., 1758) DENGAN PAKAN ALAMI KERANG (Anadara sp.), UDANG (Penaeus sp.), DAN BEKICOT (Achatina sp.) DI UPT-BAL SUNDAK GUNUNGKIDUL

EKA PUTRI NUR L, Drs. Trijoko, M. Si

2021 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Benih lobster hijau pasir merupakan salah satu bibit yang banyak ditemukan di perairan laut Selatan Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan benih lobster hijau pasir (Panulirus homarus) dengan pakan Kerang darah (Anadara granosa), Udang jerbung (Penaeus merguiensis), dan Bekicot rebus (Achatina fulica) di dalam bak terkontrol. Survival rate (SR) dan nilai FCR (Food Convertion Ratio). Sebanyak 150 ekor lobster hijau pasir dipelihara dalam bak terkontrol (5x2x2 m) yang dipelihara dalam 15 keranjang menggantung dalam bak. Masing-masing keranjang diisi 10 ekor benih lobster. Lobster dipelihara selama 60 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Data pertumbuhan benih lobster diolah menggunakan program SPSS 16. Uji yang dilakukan adalah analisis statistik dengan One -Way ANOVA dan uji signifikansi Duncan dengan derajat kepercayaan 95 % (alfa< 0,05). Data analisis komposisi nutrient pakan alami dan nilai SR, dan nilai FCR disajikan dalam bentuk tabel dan histogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan mempengaruhi pertumbuhan bobot lobster. Penambahan bobot tertinggi terjadi pada perlakuan P4 dengan kombinasi pakan Kerang darah 30%, Udang Jerbung 20% dan bekicot rebus 50%. Pertumbuhan terendah terjadi pada perlakuan P1 Kerang darah 40%, Udang Jerbung 40% dan bekicot rebus 20%. Sintasan terendah yaitu pada minggu keempat dengan perlakuan kombinasi pakan P3 (Kerang darah 30%, Udang Jerbung 30% dan bekicot rebus 40%). Nilai FCR terbaik Lobster yang diberi pakan dengan perlakuan P1 (Kerang darah 40%, Udang jerbung 40% dan bekicot rebus 20%) nilai FCR nya sebesar 3,97. Kesimpulan penelitian ini, ditinjau dari segi pertambahan bobot, SR, FCR dan komposisi nutrient, pakan yang sesuai untuk pertumbuhan benih lobster adalah kombinasi pakan P1 (Kerang darah 40%, Udang Jerbung 40% dan bekicot rebus 20%).

The juvenile scallop spiny lobster seeds are one of the seeds that are commonly found in the sea waters of the South of Java. This study aimed to determine the growth of sand lobster (Panulirus homarus) seeds fed with blood clams (Anadara granosa), jerbung prawns (Penaeus merguiensis), and boiled snails (Achatina fulica) in a controlled tank. Survival rate (SR) and FCR (Food Conversion Ratio) value. A total of 150 sand green lobsters were kept in a controlled tank (5x2x2 m) which were kept in 15 hanging baskets in the tub. Each basket is filled with 10 lobster seeds. Lobsters are reared for 60 days. The research method used was a completely randomized design (CRD) method with 5 treatments and 3 replications. Lobster seed growth data were processed using the SPSS 16 program. The test carried out was statistical analysis with One-Way ANOVA and Duncan's significance test with 95% confidence degree (alfa< 0.05). Data analysis of natural feed nutrient composition and SR values, and FCR values are presented in the form of tables and histograms. The results showed that feed affected the growth of lobster weight. The highest weight gain occurred in P4 treatment with a combination of 30% blood clams, 20% Jerbung Shrimp and 50% boiled snails. The lowest growth occurred in the P1 treatment of blood mussels 40%, Jerbung Shrimp 40% and boiled snails 20%. The lowest survival was in the fourth week with the combination treatment of P3 feed (30% blood clams, 30% Jerbung prawns and 40% boiled snails). The best FCR value of Lobsters fed with P1 treatment (40% blood clams, 40% jerbung prawns and 20% boiled snails) the FCR value was 3.97. The conclusion of this study, in terms of weight gain, SR, FCR and nutrient composition, the appropriate feed for lobster seed growth is a combination of P1 feed (40% blood clams, 40% Jerbung Shrimp and 20% boiled snail).

Kata Kunci : Juvenil Lobster , Panulirus homarus , Pertumbuhan , SR , FCR

  1. S1-2021-414100-abstract.pdf  
  2. S1-2021-414100-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-414100-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-414100-title.pdf