Laporkan Masalah

SIFAT-SIFAT PENGERJAAN KAYU MERANTI MERAH (Shorea selanica (DC) Blume) ASAL BULAKSUMUR, YOGYAKARTA, SEBAGAI BAHAN MEBEL DAN KERAJINAN

WENDY WAHYU JATMIKO, Ir. Kasmndjo, MS

2003 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Peningkatan produksi industri mebel dan kerajinan kayu dihadapkan pada permasalahan ketersediaan bahan baku dan harganya yang semakin tinggi. Meranti merah (kayu bapa) (SJzorea selanica (DC) Blume) basil penanaman merupakan salah satu jenis komersial yang perlu diketahui peluangnya untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat pengerjaan kayu tersebut dan kesesuaiannya sebagai bahanmebel dan kerajinan. Penelitian ini menggunakan raneangan acak lengkap (eRD) dengan 2 faktor yaitu jenis papan (papan tangensial dan radial) dan bagian kayu (bagian bawah, tengah, dan atas). Kayu yang digunakan berumur 19 tahun. Uji sifat pengerjaan mengikuti standar ASTM (1985), Kasmudjo (1999), dan Anonim (1983) yang disesuaikan, meliputi penggergajian (pembelahan),. pengetaman, pembubutan, pemboran, dan pengampelasan. Cacat pengerjaan yang diamati meliputi serat berbulu, serat tercabik, tanda serpih, dan serat terangkat, yang dinyatakan dalam persen. Selain itu dilakukan pengujian berat jenis, penyusutan (t) dan (r) dan kekerasan kayu sebagai informasi pendukung yang penting Hasil penelitian menunjukkanbahwa pengeboran menghasilkan persen caeat paling besar disusul kemudian pengetaman, pembubutan, penggergajian, dan· pengampelasan. Faktor bagian kayu tidak memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap cacat yang terjadi, sedangkan jenis papan memberikan pengaruh secara nyata terhadap caeat hasil pembubutan dan pengetaman. Papan. tangensial menghasilkan rata-rata persen caeat pembubutanyang lebih besar dibandingkan papan radial, sedangkan proses pengetaman memberikan basil yang sebaliknya. Uji penggergajian (pembelahan) menghasilkan rata-rata persen caeat sebesar 1,033%, eacat pengetaman sebesar 5,832%, cacat pembubutan sebesar 3,946%, caeat pemboran sebesar 11,905%, dan cacat pengampelasan sebesar 0,232%. Secara keseluruhan, kayu meranti merah (kayu bapa) (Shorea selanica (DC) Blume) memiliki kelas pengerjaan I (sangat baik). Hasil pengujian sifat fisika dan mekanika menunjukkan bahwa kayu meranti merah (kayu bapa) (Shorea selanica (DC) Blume) termasuk kelompok kayu meranti merah ringan dengan dimensi cukup stabil. Sesuai untuk bahan kerajinan patung dan ukiran namun disarankan untuk dilakukan stabilisasi dimensi. Paling sesuai dimanfaatkan untuk bahan kerajinan bubutan, mainan anak-anak, dan cinderamata, serta untuk bahan mebel sederhana.

Kata Kunci : sifat pengerjaan, cacat pengerjaan, mebel dan kerajinan

  1. S1-2003-121558_ABSTRACT.pdf  
  2. S1-2003-121558_BIBLIOGRAPHY.pdf  
  3. S1-2003-121558_TABLE_OF_CONTENT.pdf  
  4. S1-2003-121558_TITLE.pdf