Laporkan Masalah

THE RELATIONSHIP BETWEEN HOMEWORKING AND WORK-LIFE BALANCE: A CASE STUDY OF THE INDONESIAN PUBLIC SECTOR

ARDIANA DWI ENDAH P, T. Hani Handoko, Dr., M.B.A.

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Pandemi Covid-19 memaksa karyawan untuk bekerja dari rumah dan membuat jumlah pekerja yang bekerja dari rumah meningkat di seluruh dunia. Kebijakan yang diterapkan secara paksa ini akan mengancam keseimbangan dunia kerja, dengan wanita diprediksi akan lebih terdampak negatif daripada pria. Namun, diskusi yang berpusat pada sektor swasta di negara-negara maju menyebabkan kurangnya bukti empiris di sektor publik di negara-negara berkembang. Pentingnya diskusi terkait dunia kerja di sektor publik mendorong perlunya penelitian tentang sektor publik di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pekerja yang bekerja dari rumah dan Work-Life Balance, serta mengeksplorasi apakah perbedaan gender akan mempengaruhi hubungan tersebut. Penelitian kualitatif digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, dengan menggunakan wawancara semi-terstruktur dengan 15 responden dari satu sektor publik di Indonesia. Setelah dianalisis menggunakan analisis tematik, ditemukan bahwa bekerja dari rumah menciptakan konflik dan enrichment bagi karyawan. Selain itu, terdapat perbedaan dalam Work-Life Balance yang dirasakan antara pria dan wanita. Namun, perbedaan tersebut disebabkan oleh intensifikasi kerja, dimana karyawan dengan beban kerja yang lebih tinggi mengalami konflik yang lebih besar yang menyebabkan ketidakseimbangan. Sebagai perbandingan, akibat perannya sebagai ibu/istri dan karyawan, wanita yang telah menikah mengalami beban kerja rumah tangga tambahan selain tugas kantor yang semakin meningkatkan ketidakseimbangan kehidupan kerja. Secara keseluruhan, penelitian ini berkontribusi pada literatur Work-Life Balance dengan memberikan wawasan dari perspektif sektor publik di negara berkembang. Lebih penting lagi, temuan penelitian mampu memberikan rekomendasi bagi organisasi untuk dapat menerapkan kebijakan Work-Life Balance, memberikan dukungan kesehatan fisik dan mental, dan memaksimalkan peran supervisor untuk mengurangi konflik dan meningkatkan enrichment yang akan mengarah pada Work-Life Balance.

The Covid-19 pandemic forced employees to work from home, increasing the numbers of home workers worldwide. This forced policy arguably would threaten employees' work-life balance, with women predicted to experience more negative outcomes than men. Granted that the majority of discussion centred on the private sector in a Western context, there is a lack of empirical evidence in the public sector in developing countries. In addition, there is a growing importance of work-life discussion in the public sector, provoking the need for research on the Indonesian public sector. Hence, this research aims to examine the relationship between home working and employees work-life balance and explore whether gender difference will influence the relationship. A qualitative study is utilised to reach the research objective, using semi-structured interviews with 15 respondents from one public sector in Indonesia. After being analysed using thematic analysis, the findings show that homeworking created conflict and enrichment for employees, resulting in different degrees of balance in work-life interference. Evidently, there is a difference in perceived work-life balance between men and women. However, the difference was caused by work intensification, in which employees with higher workloads experienced a greater conflict that led to an imbalance. In comparison, due to their role as a mother/wife and employee, married women experience additional household workload aside from work tasks that further escalate work-life imbalance. Overall, this study contributed to work-life balance literature by providing insight from the public sector perspective in developing countries. More importantly, the research findings provide recommendations for organisations to implement work-life balance policies, providing physical and mental health support, and maximise the supervisor's role to reduce conflict and enhance enrichment that would lead to work-life balance.

Kata Kunci : homeworking, conflict, enrichment, gender difference, work-life balance, public sector

  1. S2-2021-447539-abstract.pdf  
  2. S2-2021-447539-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-447539-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-447539-title.pdf