Laporkan Masalah

Rancangan Dasar Spesifikasi dan Susunan Panel Surya, Inverter, dan Floater pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Danau Matano dan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan

DHEA SALSABILA, Dr. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T; Irawan Eko Prabowo, S.T., M.Eng

2021 | Skripsi | S1 TEKNIK FISIKA

Berdasarkan proyeksi dari Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), Sulawesi Selatan membutuhkan penambahan pembangkit sekitar 200 MW/tahun untuk memenuhi kebutuhan listrik. Di sisi lain, Sulawesi Selatan memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) energi surya yang cukup besar, yaitu sebesar 7,59 GW. Namun, hingga tahun 2018, pemanfaatan energi surya di Sulawesi Selatan masih rendah, yaitu sekitar 5,3 MW. Oleh karena itu, pembangunan pembangkit berbasis EBT, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), sangat dibutuhkan. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan lahan yang luas. Sementara itu, Sulawesi Selatan memiliki dua danau terluas, yaitu Danau Matano dan Danau Towuti dengan luas 164 km2 dan 560 km2 yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan PLTS terapung. Dengan demikian, dilakukan rancangan dasar pada PLTS terapung yang memanfaatkan Danau Matano dan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. PLTS terapung di Danau Matano dan Towuti membutuhkan 493.614 panel surya monofacial, 156 Inverter, 516.677 floater untuk mencapai kapasitas 200 MWp dengan kinerja yang layak secara teknis berupa efisiensi 17,18%, capacity factor 17,26%, dan performance ratio 81,27%. Investasi yang diperlukan ialah Rp3,10 triliun dengan cost of energy diperkirakan sebesar Rp1.213/kWh. Lebih lanjut, PLTS terapung tersebut mampu mengurangi emisi karbon total sebesar 239.778 CO2/tahun apabila dibandingkan dengan PLTU dan sebesar 221.162 ton CO2/tahun apabila dibandingkan dengan jaringan listrik Sulawesi.

The National Electricity General Plan (RUKN) forecasts that South Sulawesi will require more power generation as much as 200 MW/year to meet its electricity needs. On the other hand, South Sulawesi has a considerable amount of solar energy potential that reaches 7.59 GW. In contrast, solar photovoltaics (PV) capacities in that region did not exceed 5.3 MW in 2018. Hence, more solar PV installation is needed that, consequently, requires a large area. In the meantime, South Sulawesi has two largest lakes, namely Matano and Towuti, with an area of 164 km2 and 560 km2, that large-scale floating solar PV can be installed on. Therefore, the basic design of floating solar PV on Lake Matano and Towuti, East Luwu Regency, South Sulawesi is made. Floating solar PV on Lake Matano and Towuti requires 493,614 monofacial solar panels, 156 inverters, and 516,677 floaters to reach a capacity of 200 MWp. Those designs are technically feasible with respective efficiencies of 17.18%, capacity factors of 17.26%, and performance ratios of 81.27%. The solar PV design needs 3.10 trillion Indonesian rupiahs (IDR) investment with IDR1,213/kWh cost of energy. Moreover, the proposed solar PV can reduce total carbon emission as much as 239.778 tons of CO2 in a year compared to the coal-fired power plants and 221.162 tons of CO2 compared to the average local grid

Kata Kunci : Kata kunci: PLTS terapung, Danau Matano dan Towuti, monofacial, emisi karbon, investasi total, cost of energy.

  1. S1-2021-410172-abstract.pdf  
  2. S1-2021-410172-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-410172-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-410172-title.pdf