Laporkan Masalah

Komunikasi Risiko: Aplikasi Protective Action Decision Model (PADM) Untuk Pengembangan Mitigasi Gempa Bumi Berkelanjutan

HALIMATU SA`DIAH, Zainuddin Muda Z. Monggilo, S.I.Kom., M.A.

2021 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Perempuan merupakan bagian dari kelompok rentan. Status narapidana yang dimiliki sebagian perempuan, semakin meningkatkan risiko mereka menjadi korban gempa bumi. Mitigasi gempa bumi sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan narapidana perempuan untuk menghadapi bahaya gempa bumi dan mengurangi risiko. Meskipun penyelenggaraan mitigasi gempa bumi masih menjadi tantangan bagi beberapa Lapas termasuk Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta. Sebagai Lapas perempuan, penyelenggaraan mitigasi gempa bumi di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta masih kurang mempertimbangkan kebutuhan khusus para narapidana perempuan. Peneliti menguraikan lebih lanjut aplikasi Protective Action Decision Model (PADM) melalui analisis operasional mitigasi gempa bumi kepada narapidana perempuan menggunakan model komunikasi klasik yaitu source, channel, message, receiver, effect, dan feedback. Model komunikasi klasik digunakan untuk menjelaskan penyelenggaraan mitigasi gempa bumi kepada narapidana perempuan di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Sedangkan, metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta sudah menyelenggarakan mitigasi gempa bumi kepada narapidana perempuan dengan baik mulai dari kajian risiko sampai dengan sosialisasi bencana. Namun, masih diperlukan pengembangan mitigasi gempa bumi berkelanjutan yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan khusus para narapidana perempuan dan dinamika Lapas. Temuan ini mengembalikan pada konsep komunikasi risiko sebagai disiplin ilmu terapan yang diarahkan untuk mendorong penyesuaian bahaya jangka panjang seperti mitigasi. Komunikasi risiko bersifat komplek dan mencakup keseluruhan proses komunikasi.

Women are part of a vulnerable group. The status of prisoners that some women have, further increases their risk of becoming victims of an earthquake. Earthquake mitigation is very important to increase knowledges and skills of female prisoners to deal with earthquake hazards and reduce risks. However, several prisons are still facing challenges for earthquake mitigation, including Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta. As a women's prison, the implementation of earthquake mitigation at Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta still does not take into consideration the special needs of female prisoners. The researcher further elaborated on the application of the Protective Action Decision Model (PADM), through operational analysis of earthquake mitigation to female prisoners using the classical communication model, such as source, channel, message, receiver, effect, and feedback. The classical communication model is used to explain the implementation of earthquake mitigation to female prisoners at Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta. Data was collected by observation, interviews, and document studies. Meanwhile, the research method used is a case study. The results of this study indicate that Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta has organize earthquake mitigation for female inmates well, starting from risk studies to disaster socialization. However, it is still necessary to develop sustainable earthquake mitigation that can adapt to the special needs of female prisoners and the dynamics of prisons. These findings return to the concept of risk communication as an applied discipline that is geared towards promoting long-term hazard adjustments such as mitigation. Risk communication is complex and covers the entire communication process.

Kata Kunci : Mitigasi, Perempuan, Komunikasi Risiko, Protective Action Decision Model (PADM)

  1. S1-2021-413163-abstract.pdf  
  2. S1-2021-413163-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-413163-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-413163-title.pdf