Laporkan Masalah

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI JOGJA PASS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DIY PADA MASA PANDEMI

AYU HAMIDA APRILIA, Dr. Suripto, A.Md., S.I.P., MPA.

2021 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Dampak pandemi Covid-19 yang merubah seluruh tatanan sosial ini, menuntut seluruh sektor untuk beradaptasi dengan pola kebiasaan baru yang telah ditetapkan di setiap daerah. Pemda DIY sendiri telah menerapkan suatu SOP new normal untuk diterapkan sehari-hari di berbagai tempat publik. Salah satu dari SOP new normal tersebut adalah screening pengunjung tempat publik dan pembatasan pengunjung di tempat publik. Aplikasi Jogja Pass yang dikembangkan oleh Diskominfo DIY hadir sebagai alat yang digunakan untuk membantu penerapan SOP new normal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas penggunaan aplikasi Jogja Pass di lingkungan Pemda DIY dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penggunaan aplikasi Jogja Pass di lingkungan Pemda DIY. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk memahami secara mendalam tentang objek yang diteliti. Lokasi penelitian ini dilakukan di Dinas Kominfo DIY dan beberapa instansi di lingkungan Pemda DIY yang menjadi sampel. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian direduksi sesuai relevansi dengan kebutuhan penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan indikator dari Campbell (1989) yang telah disesuaikan dengan relevansi penelitian untuk mengukur efektivitas penggunaan aplikasi Jogja Pass di lingkungan Pemda DIY. Indikator tersebut yaitu keberhasilan kegiatan, keberhasilan sasaran, kepuasan pengguna, serta tingkat input dan output. Setelah diketahui hasil efektivitas kemudian dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penggunaan aplikasi Jogja Pass tersebut. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan aplikasi Jogja Pass di lingkungan Pemda DIY berdasarkan pada penilaian empat indikator yaitu: (i) keberhasilan kegiatan, menunjukkan ketidakberhasilan karena kurang optimalnya aplikasi Jogja Pass, (ii) keberhasilan sasaran, penggunaan aplikasi Jogja Pass tidak mencapai target sasaran kelompok dan target waktu, (iii) kepuasan pengguna yang menunjukkan adanya rasa puas bagi pengguna ketika menggunakan aplikasi Jogja Pass, dan (iv) tingkat input dan output yang menunjukkan tingkat input yang dilakukan tidak sebanding dengan output yang dihasilkan. Dari keempat indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi Jogja Pass di lingkungan Pemda DIY tidak efektif atau tidak berhasil. Hal ini disebabkan oleh adanya pandemi menimbulkan pandemic fatigue (kejenuhan pandemi) yang mengakibatkan kelompok sasaran mulai abai terhadap prosedur SOP new normal, rendahnya tingkat komitmen pelaksana yang berimplikasi pada terjadinya inkonsistensi terhadap penggunaan aplikasi Jogja Pass, dan rendahnya tingkat kepatuhan kelompok sasaran untuk menggunakan aplikasi Jogja Pass.

The impact of the pandemic has changed the entire social order, requires all sectors to adapt to the new habit patterns that have been established in each region. Special Region of Yogyakarta local government has implemented a new normal procedure to be applied daily in public places. One of the new normal procedures is visitor screening and limitation of visitors in public places. The Jogja Pass application developed by Diskominfo DIY is present as a tool used to help implement the new normal procedure. This study aims to assess the effectiveness of the Jogja Pass application usage in the Special Region of Yogyakarta local government and to determine the factors that influence the effectiveness of the Jogja Pass application usage. This research is a qualitative research with a descriptive approach to understand deeply about the object under study. Data analysis was carried out using indicators from Campbell (1989) which have been adapted to the relevance of the study to measure the effectiveness of the use of the Jogja Pass application in the local government of DIY. The results showed that the Jogja Pass application usage in the Special Region of Yogyakarta local government was based on the assessment of four indicators : (i) the success of the activity, indicating failure due to the less than optimal Jogja Pass application, (ii) target success, the use of the Jogja Pass application did not reach the target group and target time, (iii) user satisfaction which indicates a sense of satisfaction for users when using the Jogja Pass application, and (iv) input and output levels, which indicate the level of input made is not proportional to the output produced. From the four indicators, it can be concluded that the use of the Jogja Pass application in the DIY environment is ineffective or unsuccessful. This is due to the pandemic causing pandemic fatigue which causes the target group to ignore the new normal procedures, the low level of implementing commitment which has implications for the occurrence of inconsistencies in the use of the Jogja Pass application, and the low level of compliance of the target group to use the Jogja Pass application.

Kata Kunci : evaluasi, efektivitas, aplikasi, efektivitas penggunaan aplikasi Jogja Pass

  1. S1-2021-413103-abstract.pdf  
  2. S1-2021-413103-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-413103-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-413103-title.pdf