Laporkan Masalah

Keawetan Alami Kayu Balsa Umur 4 dan 5 Tahun pada Arah Radial Pohon Terhadap Serangan Rayap Kayu Kering di KPH Kediri

Ivan Oktafianto Pradipta, Tomy Listyanto, S.Hut., M.Env.Sc., Ph.D.

2021 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Kayu Balsa (Ochroma pyramidale) merupakan salah satu tanaman dengan kerapatan rendah yang tumbuh dengan cepat atau fast growing species. Kayu ini memiliki keunggulan yaitu pertumbuhannya cepat dan berbatang lurus. Demi memenuhi kebutuhan pasar, kayu ini dipanen pada umur muda. Balsa umur muda memiliki kualitas yang kurang baik. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berat jenis, kandungan ekstraktif dan keawetan alami kayu balsa umur 4 dan 5 tahun pada arah radial pohon terhadap serangan rayap kayu kering (Cryptotermes cynocephalus Light.). Pada penelitian ini menggunakan sampel uji kayu balsa yang diperoleh pada petak 106a (4 tahun) dan petak 107 (5 tahun) di RPH Pandantoyo, BKPH Pare, KPH Kediri, Jawa timur. Penelitian ini menggunakan dua faktor, yaitu umur dan arah radial pohon. Hasil penelitian dianalisis dengan analisis varians dan pengujian lanjut dilakukan dengan uji HSD. Pengamatan yang dilakukan memiliki parameter, antara lain berat jenis, kandungan ekstraktif, penurunan berat, serta mortalitas rayap. Hasil penelitian diperoleh, bahwa kayu balsa yang di uji termasuk kelas awet III (sedang), sedangkan nilai berat jenis diperoleh 0,17-0,27. Nilai kandungan ekstraktif dan mortalitas rayap kayu kering diperoleh sebesar 3,01-5,56%; 20,80-30,80%.

Balsa wood (Ochroma pyramidale) is one of fast growing species with low. This wood has the advantage of rapid growth and has straight bole. In order to meet the demand of the market, this wood can be harvested at a young age. Balsa at early age has a poor quality. So this study aims to find out the density, extractive content, and natural durability of balsa wood aged 4 and 5 years in the radial direction against the attack of dry wood termites (Cryptotermes cynocephalus Light.). This research were using balsa wood samples obtained from several forest compartment which were 106a (4 years) and 107 (5 years) in RPH Pandantoyo, BKPH Pare, KPH Kediri, East Java. This research used two variables, which were age and radial direction of the tree. The data obtained were analyzed using variance analysis and HSD test as further analyses. Parameters observed were, density, extractive content, weight loss, and termite mortality. The results of the research showed that the balsa wood categorized as class III (medium), while the value of type weight obtained 0.17-0.27. The value of extractive content and mortality of dry wood termites obtained by 3.01-5.56%; 20,80-30,80%.

Kata Kunci : balsa, keawetan alami, rayap kayu kering, kandungan ekstraktif.

  1. S1-2021-379522-abstract.pdf  
  2. S1-2021-379522-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-379522-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-379522-title.pdf