Laporkan Masalah

Analisis Perempuan dalam Praktik Kekerasan Berbasis Identitas Komunal dan Upaya Resistensi hingga Membangun Perdamaian: Studi Kasus Konflik Bersenjata Kashmir

MARDHATILLAH A, Dr. Ririn Tri Nurhayati, S.IP., M.Si., MA, Ph.D.

2021 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Konflik bersenjata yang telah berlangsung sejak lama di Kashmir memperlihatkan adanya kondisi timpang yang cenderung dialami oleh perempuan dalam situasi kekerasan. Berdasarkan konsep segitiga konflik yang dibawa oleh Galtung, dapat dilihat bahwa salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan berlipat pada perempuan Kashmir adalah pengaruh kuat struktur patriarki dan kultur maskulin masyarakat setempat, dimana hal ini terbawa dari persepsi masyarakat atas ajaran identitas seperti norma keagamaan dan budaya yang telah terwariskan secara turun-temurun sehingga kekerasan tersebut seolah-olah menjadi sesuatu yang terstruktur dan terlegitimasi. Menanggapi hal tersebut, perempuan Kashmir menggunakan beragam metode dalam upaya melakukan perlawanan terhadap kekerasan hingga terlibat aktif dalam berbagai proses perdamaian melalui inisiasi kerjasama dengan berbagai pihak. Harapannya satu, yakni mereduksi kekerasan dan menciptakan ruang damai bagi perempuan secara khusus dan masyarakat Kashmir secara umum.

The long-standing armed conflict in Kashmir shows an unequal condition that women tend to experience in situations of violence. Based on Galtung's conflict triangle concept, it can be seen that one of the factors that causes excessive violence against Kashmiri women is the strong influence of patriarchal structures and masculine culture in the local community, where this is carried over from people's perceptions of identity teachings such as religious and cultural norms that have been carried out from generation to generation so that the violence seems to be something structured and legitimized. In response to this situation, Kashmiri women have used various methods in their efforts to fight against violence and have been actively involved in various peace processes through the initiation of cooperation with various related parties. The hope is one, that is reducing the violence and creating a peaceful space for women specifically and for Kashmiri people in general

Kata Kunci : Perempuan, konflik bersenjata Kashmir, kekerasan, identitas, patriarki, resistensi, perdamaian.

  1. S1-2021-414878-abstract.pdf  
  2. S1-2021-414878-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-414878-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-414878-title.pdf