HUBUNGAN TINGKAT KEMATIAN COVID-19 DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR TAHUN 2020

SOLEHA TIA HASANAH, Latri Wihastuti, S.E.,M.Sc

2021 | Tugas Akhir | D4 PEMBANGUNAN EKONOMI KEWILAYAHAN

Tingkat kematian atau Case Fatality Rate dan pertumbuhan ekonomi menjadi perhatian pemerintah dimasa pandemi COVID-19 ini. Negara yang memiliki tingkat kematian yang tinggi pertumbuhan ekonomi mereka diprediksi tumbuh negatif sepanjang tahun 2020. Sementara negara yang dapat mengontrol laju penyebaran dan tingkat kematian pertumbuhan ekonomi mereka diprediksi tumbuh positif sepanjang tahun 2020. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab tingginya tingkat kematian COVID-19 dan turunnya pertumbuhan ekonomi dimasa pandemi, arah dan seberapa kuat hubungan antara tingkat kematian COVID-19 dengan pertumbuhan ekonomi dan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan tingkat kematian COVID-19 dan menjaga pertumbuhan ekonomi agar tidak terkontraksi lebih dalam. Penelitian ini menggunakan metode campuran analisis korelasi dan literasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya angka kematian COVID-19 di Jawa Timur disebabkan oleh pelaksanaan PSBB yang terlambat dan inkonsistensi pelaksanaan protokol kesehatan serta lemahnya isolasi terpusat. Menurunnya pertumbuhan ekonomi merupakan dampak dari PSBB, sektor-sektor lapangan usaha mengalami penurunan aktivitas ekonomi. Sementara itu, analisis korelasi menunjukkan tingkat kematian COVID-19 dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur Tahun 2020 berhubungan negatif dengan angka korelasi sebesar 0,410 yakni kategori cukup kuat. Kebijakan yang dilakukan pemerintah Jawa Timur adalah dengan melakukan intervensi melalui refocusing APBD Jawa Timur yang disalurkan melalui Belanja Tidak Terduga dan terbagi ke dalam tiga klaster yakni klaster kesehatan, klaster perekonomian dan klaster sosial.

The death rate or Case Fatality Rate and economic growth are the government's attention during this COVID-19 pandemic. Countries with a high mortality rate have their economic growth predicted to grow negatively throughout 2020. Meanwhile, countries that can control the rate of spread and death rates of their economic growth are predicted to grow positively throughout 2020. Therefore, the purpose of this study is to find out: 1) the causes of the high COVID-19 death rate and the decline in economic growth during the pandemic, 2) the direction and the relationship between the COVID-19 case fatality rate and economic growth and 3) the government's policies to reduce the COVID-19 case fatality rate and to keep economic growth from contracting further. This study uses a mixed method of correlation and literacy analysis . The results of this study indicate that the high mortality rate for COVID-19 in East Java is caused by the delay in implementing the PSBB and the inconsistency in the implementation of health protocols as well as the weakness of centralized isolation. The decline in economic growth is a result of the PSBB , the business sectors experience a decline in economic activity. Meanwhile, correlation analysis shows that the COVID-19 death rate and economic growth in East Java in 2020 are negatively related with a correlation number of 0.410, which falls in the fairly strong category. The policy carried out by the East Java government is to intervene through refocusing the East Java APBD which is channeled through Unexpected Expenditures and is divided into three clusters, namely the health cluster, the economic cluster and the social cluster.

Kata Kunci : Tingkat Kematian COVID-19, Pertumbuhan Ekonomi, Intervensi Pemerintah