Laporkan Masalah

Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan Industri Menggunakan Meode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Evaluasi Kesesuaian Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) (Studi Kasus: Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah)

ADITA KUSUMA WARDANI, Dr. Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, S.T., M.App.Sc., IPM.

2021 | Skripsi | S1 TEKNIK GEODESI

Kabupaten Karanganyar merupakan daerah yang terus mengalami perkembangan khususnya pada sektor perindustrian. Sektor industri menjadi salah satu kontributor terbesar yang berperan dalam penyediaan lapangan pekerjaan yang tidak dapat tercukupi melalui sektor lainnya. Untuk medorong pertumbuhan sektor industri yang lebih terarah, terpadu serta memberikan hasil yang efektif dan optimal diperlukan pengembangan kawasan industri yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kecenderungan penyimpangan terhadap pemanfaatan lahan untuk kawasan industri. Pengembangan kawasan industri termasuk dalam kategori aspek spasial dimana memerlukan alat bantu Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menganalisis kesesuaian lahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian lahan yang berpotensi untuk kawasan industri dan mengevaluasi pemanfaatan lahan industri saat ini berdasarkan RTRW Kabupaten Karanganyar tahun 2013 - 2032. Penelitian ini mempertimbangkan tujuh kriteria untuk menganalisis kesesuaian lahan dalam pembangunan kawasan industri sesuai dengan Permenperin Nomor 40/M-IND/PER/6/2016, yaitu kemiringan lereng, penggunaan lahan, jenis tanah, jarak lahan terhadap jalan utama, jarak lahan terhadap sungai, jarak lahan terhadap permukiman, dan jarak lahan terhadap jaringan energi listrik dan telekomunikasi. Ketujuh kriteria tersebut dianalisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada perangkat lunak Expert Choice 11 dengan perolehan rasio konsistensi sebesar 0,06. Hasil dari penelitian ini adalah peta kesesuaian lahan untuk pembangunan kawasan indsutri sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karanganyar tahun 2013 - 2032. Tingkat kesesuaian lahan untuk kawasan industri dikategorikan menjadi lima kelas diantaranya (S1) sangat sesuai sebesar 155,878 ha, (S2) cukup sesuai sebesar 501,031 ha, (S3) sesuai marginal sebesar 572,774 ha, (N1) tidak sesuai pada saat ini sebesar 702,131 ha, (N2) tidak sesuai permanen sebesar 206,331 ha. Lahan yang paling berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan industri berdasarkan metode AHP dan RTRW yaitu berada di Kecamatan Gondangrejo dengan luas 117,997 ha. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian industri existing terhadap RTRW, terdapat satu industri skala besar dan dua industri skala menengah yang tidak masuk kedalam RTRW Kabupaten Karanganyar tahun 2013 - 2032.

Karanganyar Regency is an area that continues to experience development, especially in the industrial sector. The industrial sector is one of the largest contributors to providing jobs that cannot be fulfilled through other sectors. To encourage the growth of the industrial sector to be more focused, integrated and to provide effective and optimal results, it is necessary to develop the industrial areas according to the regional spatial plans. This aims to avoid the tendency of land use deviation. Industrial area development is a spatial aspect category that requires Geographic Information System (GIS) tools to analyze land suitability of the industrial area. The purpose of this research is to analyze the potential land suitability for industrial areas and evaluate the current use of industrial land based on the Karanganyar Regency spatial plan 2013 - 2032. This research considers seven criteria for analyzing land suitability in the development of the industrial area by the Minister of Industry Regulation No. 40/M-IND/PER/6/2016, namely slope, land use, soil type, the distance of land to main roads, the distance of land to rivers, distance of land to settlements, and distance of land to electrical energy and telecommunications networks. The seven criteria were analyzed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method on Expert Choice 11 software with a consistency ratio of 0.06. This research outcome is the land suitability map for developing industrial areas corresponding to the Karanganyar Regency spatial plan 2013 - 2032. Land suitability for the industrial area is categorized into five classes including (S1) highly suitable for 155.878 ha, (S2) moderately suitable for 501,031 ha, (S3) marginally suitable for 572,774 ha, (N1) currently not suitable for 702.131 ha, (N2) permanently not suitable for 206.331 ha. The most potential land to be developed as an industrial area based on the AHP and spatial plan method are Gondangrejo District, with 117,997 ha. From the suitability analysis of the existing industry to the spatial plan, there is one large-scale industry and two medium-scale industries that are not included in the Karanganyar Regency spatial plan 2013-2032.

Kata Kunci : Kesesuaian lahan kawasan industri, RTRW, AHP

  1. S1-2021-410197-abstract.pdf  
  2. S1-2021-410197-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-410197-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-410197-title.pdf