Kelayakan Potensi Sumber Daya Ekowisata Di Kawasan Hutan Kemasyarakatan Kalibiru, Kabupaten Kulon Progo
ROSITA ARIYANI, Ir. Retno Nur Utami, M.P.
2021 | Skripsi | S1 KEHUTANANPengembangan wisata alam yang ada di kawasan Hutan Kemasyarakatan Kalibiru, tidak dapat dipisahkan dari perubahan status kawasan hutan dari hutan produksi menjadi hutan lindung. Pada akhir tahun 2007 memperoleh ijin tetap untuk jangka waktu 35 tahun, dengan luas areal 29 ha dengan izin pemanfaatan untuk pembangunan sarana prasarana wisata alam sebesar 10% dari total luas areal. Namun saat ini pemanfaatan untuk sarana prasaranan wisata alam baru sekitar 3,5 %. Oleh karena itu, masih terdapat kesempatan untuk pengembangan ekowisata di HKm Kalibiru, guna menunjang wisata yang sudah existing yaitu Kawasan Wisata Alam Kalibiru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan sumber daya ekowisata pada tingkat teknis tahap awal di areal yang tercantum ijin pemanfaatan wisata alam dan yang belum dikembangkan untuk wisata alam ataupun ekowisata. Variabel yang diteliti meliputi atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan kelembagaan ekowisata. Pengumpulan data variabel dilakukan dengan cara observasi lapangan, pengukuran di lapangan, dan wawancara, dengan melibatkan penggunaan metode systematic random sampling maupun purposive sampling. Selanjutnya, data yang terkumpul akan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif, serta digunakan pula metode analisis spasial untuk pemetaan potensi ekowisata dengan menggunakan Software ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran potensi sumber daya ekowisata yang tertinggi untuk keanekaragaman flora berada di PU 17, keanekaragaman burung di PU 14, keberadaan air di PU 17, stratifikasi tajuk di PU 4, suhu di PU 15, kelerengan di PU 1, jenis tanah pada seluruh petak ukur yaitu tanah Latosol, pemandangan di PU 1. Kriteria kesejarahan, gangguan, aksesibilitas, amenitas, dan kelembagaan ekowisata tergolong baik. Berdasarkan potensi sumber daya tersebut, diperoleh nilai indeks kelayakan sumber daya ekowisata HKm Kalibiru adalah 89,19 %, yang artinya sumber daya layak untuk dikembangkan ekowisata.
Natural tourism development in the Kalibiru Community Forest area is inextricably linked to the transformation of the forest area from producing forest to protected forest. At the end of 2007, a permanent permit for a duration of 35 years with an area of 29 ha and a permit to use 10% of the total area for the building of natural tourism infrastructure was secured. However, only about 3.5 percent of natural tourism infrastructure is now being used. Therefore, there is still an opportunity for ecotourism development in the Kalibiru HKm, to support existing tourism, namely the Kalibiru Nature Tourism Area. The goal of this study is to see if ecotourism resources are feasible in both the places included in the permit for natural tourism and others that haven't been established for nature tourism or ecotourism. Attractions, accessibility, amenities, and ecotourism institutions are among the variables investigated. Field observations, field measurements, and interviews were used to acquire variable data. involves the use of selective sampling and systematic random sampling In addition, the data will be examined using quantitative and qualitative descriptive methodologies, as well as spatial analysis methods for mapping ecotourism potentials using ArcGIS software. The largest distribution of ecotourism resource potentials for flower diversity was in Plot 17, followed by bird diversity in Plot 14, water presence in Plot 17, canopy stratification in Plot 4, temperature in Plot 15, slopes in Plot 15, and soil types in all locations, according to the findings. Views from plots in Plot 1, specifically Latosol land. History, disturbance, accessibility, facilities, and ecotourism institutions all receive a good rating. The feasibility index of the Kalibiru HKm ecotourism resource is 89.19 percent based on the potentials of these resources, indicating that the resource is suited for ecotourism development.
Kata Kunci : Hutan Kemasyarakatan Kalibiru, potensi sumber daya ekowisata, pemetaan potensi sumber daya ekowisata, kelayakan potensi sumber daya ekowisata