Laporkan Masalah

ANALISIS KONTRASTIF EKSPRESI EMOSI TAKUT DALAM BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA

SAVIRA NURULITA, Dr. Subiyantoro, M.Hum.

2021 | Skripsi | S1 SASTRA PRANCIS

Penelitian ini membahas mengenai perbedaan ekspresi emosi takut dalam Bahasa Prancis dan Bahasa Indonesia. Penelitian ini akan menjawab pertanyaan, bagaimana ekspresi emosi takut diungkapkan dalam kedua bahasa tersebut, serta apa saja perbedaannya. Objek dari penelitian ini bersumber dari novel le dernier jour de un condamne, le petit prince, Le Vent d Anatolie dan production le ecrit colleges des soeurs des saints-coeurs Tripoli untuk data Bahasa Prancis. Sedangkan data Bahasa Indonesia diambil dari novel Cantik itu Luka, Cerita dari Digul dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijk. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan teori parameter ketakutan Liane Strobel dan teori analisis kontrastif Guntur Tarigan. Dari penelitian ini, ditemukan adanya perbedaan-perbedaan dalam mengekspresikan emosi takut kedua bahasa tersebut secara verbal (semantis yang dikaitkan dengan kebudayaan) dan tatanan gramatikal (morfologi dan sintaksis). Pada morfologi digunakannya sistem inflexi dan adanya lokusi seperti je ai peur de... , je ai crainte de... pada Bahasa Prancis. Kemudian variasi kata emosi takut dalam bahasa Prancis lebih banyak jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Selain itu kebudayaan juga memberi pengaruh pada objek yang ditakuti seseorang, contohnya seperti rasa takut terhadap sistem adat istiadat, rasa takut terhadap hantu, takut menderita dan takut akan kematian.

This research delves into the contrasting analyses on the emotional expression of fear in the French and Indonesian languages. This study will answer the question of how fear is expressed emotionally in both languages as well as the differences in the expressions. The research data come from the novels le dernier jour de un condamne, le petit prince, Le Vent d Anatolie dan production le ecrit colleges des soeurs des saints coeurs Tripoli for the French language data. Meanwhile, the Indonesian language data are taken from the novels Cantik itu Luka, Cerita dari Digul and Tenggelamnya Kapal Van der Wijk. The data were analyzed using Liane Strobel theory of fear parameters and Guntur Tarigan's theory of contrastive analysis. This study finds that there are differences in expressing the emotion of fear in the two languages verbally (semantics associated with culture) and grammatically (morphology and syntax). In morphology, an inflexion system is employed and there exist locutions such as j'ai peur de..., j'ai crainte de... in the French language. Furthermore, there are more variations of the word fears in French than in Indonesian. In addition, culture also has an influence on objects that are feared by a person, for example, such as the fear of the traditional system, the fear of ghosts, the fear of suffering and the fear of death.

Kata Kunci : analisis perbandingan, emosi takut, kebudayaan.

  1. S1-2021-415076-abstract.pdf  
  2. S1-2021-415076-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-415076-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-415076-title.pdf