Laporkan Masalah

Strategi Penerjemahan Gaya Bahasa pada Cerita Dongeng Le Petit Prince karya Antoine de Saint-Exupery

STEPHANUS YOSHICO, Dr. Hayatul Cholsy, M.Hum.

2021 | Skripsi | S1 SASTRA PRANCIS

Penerjemahan bahasa diperlukan untuk mencari kesepadanan arti dan maksud pada bahasa sasaran. Dalam menerjemahkan sebuah bahasa digunakan juga strategi penerjemahan untuk mengetahui solusi yang sesuai dalam penerjemahan. Le Petit Prince adalah karya sastra anak populer asal Prancis yang dikarang oleh Antoine de Saint-Exupery. Karya tersebut telah dirilis di Indonesia dengan judul, Sang Pangeran Kecil. Buku tersebut memiliki bermacam-macam edisi. Dalam penelitian ini, buku Le Petit Prince dan Sang Pangeran Kecil edisi 2011 digunakan sebagai objek penelitian. Pada karya sastra tersebut, terdapat penggunaan berbagai macam gaya bahasa. Dari gaya bahasa tersebut, diketahui cara penerjemah mengalihbahasakan gaya bahasa yang digunakan pada bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Penelitian ini dimulai dari pengelompokan data sesuai dengan gaya bahasa yang digunakan pada teks sumber dan teks sasaran. Kemudian, data diklasifikasian sesuai dengan strategi dan bentuk penerjemahan yang digunakan. Teori strategi penerjemahan yang dikemukakan oleh Mona Baker membahas tentang penerjemahan secara literal, penerjemahan ke dalam kata netral, parafrase sepadan dan tidak sepadan. Selain itu, teori bentuk strategi penerjemahan gaya bahasa yang dibahas oleh Nida dan Taber juga digunakan. Teori tersebut dibagi menjadi tiga kategori, penerjemahan gaya bahasa ke bentuk gaya bahasa, penerjemahan gaya bahasa ke bentuk non-gaya bahasa, dan penerjemahan non-gaya bahasa ke bentuk non-gaya bahasa. Hasil dari penelitian ini, mengungkapkan bahwa gaya bahasa asosiasi lebih dominan digunakan dalam kedua karya tersebut. Gaya bahasa tersebut sangat cocok dalam membantu pengolahan sisi imajinatif dan daya pikir pada anak. Dalam sisi penerjemahannya, gaya bahasa tersebut diterjemahkan dengan strategi pengubahan secara literal, sehingga karya tersebut memiliki kata-kata yang sederhana dan bentuk cerita yang tidak berubah. Selain itu, bentuk dari gaya bahasa dari teks sumber diubah tetap dalam bentuk gaya bahasa pada teks sasaran.

Language translation is needed to find the equivalence of meaning and intent in a target language. Language translation, especially in children literature, involves the best translation strategy to have an accurate translation. Le Petit Prince is one of French Children's literature's which was written by Antoine de Saint-Exupery. This novel has already been published in Indonesia under the title of Sang Pangeran Kecil, and the publication has three editions. In this research, the researcher will use Le Petit Prince and Sang Pangeran Kecil of the 2011 edition. These two versions have diverse use in the figures of speech. Concerning this, the researcher analyses how the translator translates these figures of speech from the original to the target language. This research starts by grouping the data according to the figure of speech used in the source text and target text. Then, the data is classified according to the strategies and forms of translation used. In doing so, the researcher applies the strategy presented in Mona Baker's translation theory to dig out the translation strategies used. There are three main strategies, those are, translation into literal words, colloquial, and paraphrasing. Further, the researcher also applies the theory of translation strategy for figures of speech coined by Nida and Taber in order to elaborate on the language styles found in the target text. This theory falls into three categories, namely, a figure of speech into an identical form, translation of figure of speech into a non-figure form and translation of non-linguistic style into a figure form. The result of this research shows that association becomes the dominant language style in both works. The language style is very suitable in helping the processing of the imaginative side and thinking power of children. It means that the figures of speech are translated by changing the style into literal words. As a result, the translated versions have simpler vocabulary without changing the storyline. The figures of speech also remain the same. To sum up, the language style when the original language is translated into the target language retains its forms.

Kata Kunci : gaya bahasa, strategi penerjemahan, Le Petit Prince/ figure of speech, translation strategy, Le Petit Prince

  1. S1-2021-410075-abstract.pdf  
  2. S1-2021-410075-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-410075-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-410075-title.pdf