Tanggapan Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dalam Sistem Agroforestri Kayu Putih terhadap Perlakuan Jenis Biochar dan Amonium Sulfat
EKO ANANDRA RAKA PRAKASA, Dody Kastono, S.P., M.P.; Taufan Alam, S.P., M. Sc.
2021 | Skripsi | S1 AGRONOMILimbah pertanian dapat diolah menjadi biochar yang dapat digunakan untuk pembenah tanah dan mengefisiensikan penggunaan pupuk. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mempelajari pengaruh jenis biochar dan pemupukan amonium sulfat terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai di antara tegakan kayu putih dan menentukan dosis optimum amonium sulfat terhadap jenis biochar terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai di antara tegakan kayu putih. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2020 - Februari 2021 di Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Menggoran, Playen, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (split plot design) dengan petak utama (main-plot) berupa jenis biochar terdiri atas tiga aras yaitu : tanpa biochar, biochar sekam padi, dan biochar kayu putih, dan anak petak (sub-plot) berupa dosis amonium sulfat 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, dan 150 kg ha-1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya interaksi antara jenis biochar dan dosis amonium sulfat pada parameter rasio akar tajuk tanaman kedelai umur 4 mst. Banyaknya parameter yang tidak menujukkan adanya interaksi dikarenakan kandungan nitrogen dan C-organik sebelum penelitian sudang masuk kategori sedang dan adanya serangan hama saat proses penelitian. Serta belum ditemukan dosis optimum amonium sulfat pada masing-masing jenis biochar karena kandungan nitrogen tanah dan bahan organik tanah sudah dalam kategori sedang.
Agricultural waste can be processed into biochar for ameliorant and fertilizer efficiency. The purpose of the research was the effect of biochar source and ammonium sulfate fertilization on soybean growth and yield among kayu putih stands and determination of the optimum dose of ammonium sulfate to biochar source. This research was conducted in October 2020 to February 2021 in the Menggoran Forest Resort, Playen District, Gunungkidul Regency, Special Region of Yogyakarta, Indonesia. This study was using a split plot design with three replications. Tghe main plot was biochar sourced consisted of without biochar, biochar of rice husk, and biochar of kayu putih. The sub plots was the doses of ammonium sulfate consisted of 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, and 150 kg ha-1. The results of this study showed that there was an interaction between the biochar sourced and the dose of ammonium sulfate on the root shoot ratio in soybean of 4 weeks after planting. There was no significant differences on all soybean parameters because this nitrogen and soil organic carbon in moderate catagorized.
Kata Kunci : Agroforestri, amonium sulfat, biochar, kedelai