Tekanan Penggembalaan Liar Di SPTNW II Karangtekok, Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur
WAHYU KURNIA H, Dr. Ir. Lies Rahayu Wijayanti Faida, M.P
2021 | Skripsi | S1 KEHUTANANTaman Nasional Baluran (TNB) merupakan salah satu dari lima Taman Nasional pertama di Indonesia yang dikelilingi oleh lima desa penyangga. Hal tersebut menyebabkan peluang terjadinya tekanan terhadap kawasan TNB semakin besar. Salah satu bentuk tekanan yang banyak terjadi di kawasan TNB khususnya di wilayah SPTNW II Karangtekok adalah penggembalaan liar kedalam kawasan TNB. Seiring berjalannya waktu tekanan penggembalaan liar mengalami peningkatan sehingga menyebabkan lokasi penggembalaan liar semakin meluas dan terjadi overgrazing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan sebaran tekanan penggembalaan liar, intensitas tekanan penggembalaan liar dan faktor-faktor yang mendorong terjadinya tekanan penggembalaan liar di kawasan TNB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penghimpunan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, studi literatur dan wawancara. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan accidental sampling. Informasi yang dihimpun antara lain adalah profil masyarakat, bentuk dan sebaran tekanan penggembalaan liar, intensitas tekanan penggembalaan liar, dan faktor yang mendorong masyarakat untuk melakukan tekanan penggembalaan liar. Informasi tersebut selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan spasial. Berdasarkan penelitian ini diketahui terdapat dua model penggembalaan yaitu ditunggu dan ditinggal dengan sistem individu dan kelompok. Frekuensi penggembalaan terjadi satu kali dalam sehari dengan rata-rata sapi digembalakan selama 7-9 jam. Bagian TNB yang paling banyak mendapat tekanan adalah zona rehabilitasi. Intensitas tekanan tertinggi terjadi di RPTN Labuhan Merak dan RPTN Watunumpuk dengan persentase tekanan masing-masing adalah 43.52% dan 41.71%. Terdapat tiga faktor utama yang mendorong terjadinya tekanan penggembalaan liar di Kawasan Taman Nasional Baluran diantaranya adalah jumlah ternak sapi yang dimiliki warga terlalu banyak, faktor sosial ekonomi, dan tradisi yang telah dilaksanakan secara turun-temurun.
Baluran National Park (TNB) is one of the first five National Parks in Indonesia that surrounded by five buffer villages. This causes the possibility of greater pressure on the TNB area. Based on observations, one form of pressure that often occurs in the TNB area, especially the SPTNW II Karangtekok area is illegal grazing. Over time, illegal grazing activities have increased, causing the location of grazing area to expand and overgrazing. This study aims to determine the form, the distribution, the intensity, and the factors that drive the occurrence of illegal grazing pressure in the TNB area. The method used in this research is descriptive quantative. In this research the information was gathered by observation, literature study and interviews. The respondents in this study were determined by accidental sampling. The information collected in this research includes community profile, the form and distribution of illegal grazing pressure, the intensity of illegal grazing pressure, and factors that encourage the community to engage in illegal grazing pressure. The information was then analyzed descriptively, quantitatively and spatially. In this research there are two models of illegal grazing, namely waiting and leaving with individual and group systems. The frequency of illegal grazing occurs once a day with an average cow grazing for 7-9 hours in the TNB area. The part of the park that is under the most pressure is the rehabilitation zone. The high pressure intensity occurred in the RPTN Labuhan Merak and RPTN Watunumpuk with the percentage of 43.52% and 41.71%. There are three main factors that drive illegal grazing pressure in the Baluran National Park area, including the large number of cattle owned by residents, socio-economic factors, and traditions that have been carried out for generations.
Kata Kunci : Tekanan penggembalaan liar, overgrazing, Taman Nasional Baluran