Laporkan Masalah

Hubungan antara Kecemasan Sosial dengan Gambaran Diri pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Korban Perundungan di Kota Yogyakarta

DIVA ANANDA PRATAMA, Dr. Ibrahim Rahmat, S.Kp., S.Pd., M.Kes ; Lely Lusmilasari, S.Kp., M.Kes.,Ph.D ; Intansari Nurjannah, S.Kp., MN.Sc., Ph.D

2021 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa dimana terjadi perkembangan paling pesat dan terjadi antara umur 10-19 tahun. Pada usia ini kerap terjadi tindakan perundungan yang diakibatkan ketidakstabilan pikiran, perasaan, maupun tindakan yang dibentuk oleh kelompok pertemanan pada remaja. Tindakan perundungan ini biasanya memuncak antara kelas 6- 8. Korban dari tindakan perundungan rentan mengalami kecemasan sosial dan dikhawatirkan akan berdampak kepada gambaran diri remaja. Tujuan : Mengetahui hubungan antara kecemasan sosial dengan gambaran diri siswa kelas 8 korban perudungan di Kota Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional. Responden terdiri dari 155 anak usia sekolah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih secara purposive sampling. Tingkat kecemasan sosial diukur menggunakan instrumen SAS-A (Social Anxiety Scale for Adolescent) oleh Hidayah (2017) dan gambaran diri pada remaja diukur menggunakan Skala Gambaran Diri oleh Murtiyanto (2016) yang telah divalidasi. Analisis uji hipotesis menggunakan Pearson Product Moment dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil : Rata-rata skor kecemasan sosial pada korban perundungan sebesar 78,97 ± SD = 12,106 sedangkan rata-rata skor gambaran diri sebesar 54,35 ± SD = 8,382. Terdapat hubungan negatif sedang antara kecemasan sosial dengan gambaran diri pada siswa kelas 8 di Kota Yogyakarta (p-value = 0,000 ; R = 0,534) Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kecemasan sosial dengan gambaran diri pada siswa kelas 8 korban perundungan di Kota Yogyakarta. Peneliti menyarankan untuk meningkatkan komunikasi yang baik antar guru, siswa, maupun staff terutama di masa pandemi ini.

Background : Adolescence is a period where the most rapid development occurs between the ages of 10-19 years. At this age, bullying often occurs due to instability of thoughts, feelings, and actions formed by friendship groups in adolescents. These acts of bullying usually peak between grades 6-8. Victims of bullying are prone to social anxiety and it is feared that it will affect their self-image. Objective : To determine the relationship between social anxiety and self-image of 8th graders who are victims of bullying in Yogyakarta City. Methods : This research is a descriptive correlational study with a cross sectional design. Respondents consisted of 155 school-age children who met the inclusion and exclusion criteria selected by purposive sampling. The level of social anxiety was measured using the SAS-A (Social Anxiety Scale for Adolescent) instrument by Hidayah (2017) and self-image in adolescents was measured using the self-image scale by Murtiyanto (2016) which has been validated. Hypothesis test analysis using Pearson Product Moment with 95% confidence level. Results : The average score of social anxiety in bullying victims was 78.97 ± SD = 12.106 while the average self-image score was 54.35 ± SD = 8.382. There is a moderate negative relationship between social anxiety and self-image in 8th grade students in Yogyakarta City (p-value = 0.000; R = 0.534) Conclusion : There is a relationship between social anxiety and self-image in grade 8 students who are victims of bullying in the city of Yogyakarta. Researchers suggest improving good communication between teachers, students, and staff, especially during this pandemic.

Kata Kunci : Gambaran diri, kecemasan sosial, perundungan, remaja

  1. S1-2021-412236-abstract.pdf  
  2. S1-2021-412236-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-412236-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-412236-title.pdf