Laporkan Masalah

KONSEP HUMANIORA DIGITAL POSKOLONIAL DALAM PEMIKIRAN ROOPIKA RISAM

JOFIE DWANA BAKTI, Drs. Agus Wahyudi, Ph.D

2021 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian ini membahas tentang konsep humaniora digital poskolonial dalam pemikiran Roopika Risam. Penelitian ini berangkat dari problem bahwa reproduksi pengetahuan kontemporer semakin banyak, dan akan sepenuhnya, dilakukan dalam bentuk digital. Catatan digital, yang menjadi sumber informasi utama masyarakat di masa depan, di dalamnya terdapat kesenjangan. Catatan tersebut tidak netral dan sarat politik, serta mereproduksi bias warisan kolonialisme. Bias tersebut menyebabkan kekerasan kolonial hadir dan diteruskan dalam catatan budaya digital. Pokok persoalan dalam penelitian ini adalah hubungan antara teori poskolonial dan humaniora digital, serta implikasi teori poskolonial dalam pemikiran Roopika Risam terhadap humaniora digital. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan model penelitian historis faktual. Langkah-langkah dalam metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) deskripsi; 2) interpretasi; 3) komparasi; dan 4) induksi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1) Hubungan humaniora digital dengan teori poskolonial adalah pertalian yang niscaya; dan 2) Pada kerja-kerja praktis humaniora digital, sudut pandang teori poskolonial memberi dasar kerja epistemologis yang mengintervensi catatan budaya digital. Humaniora digital poskolonial mengembangkan arsip digital yang memulihkan kekerasan kolonial, menulis kembali sejarah kolonial, dan mengisi kesenjangan dalam pengetahuan yang menjadi warisan kolonialisme.

This research discusses about the concept of postcolonial digital humanities in Roopika Risam's thought. This research departs from the problem that the reproduction of contemporary knowledge is increasingly, and will be entirely, done in digital form. Digital records, which will become society's main source of information in the future, have gaps in them. The record is not neutral and full of politics, and reproduces the biases inherited from colonialism. This bias causes colonial violence to be present and transmitted in the digital cultural record. The main problem in this research is the relationship between postcolonial theory and digital humanities, as well as the implications of postcolonial theory in Roopika Risam's thinking on digital humanities. This research is qualitative research with factual historical research model. The steps in the research method used in this research include: 1) description; 2) interpretation; 3) comparison; and 4) induction. The results obtained from this study are: 1) The relationship between digital humanities and postcolonial theory is a necessary relationship; and 2) In practical work on digital humanities, the postcolonial theoretical point of view provides the basis for epistemological work that intervenes in digital cultural records. Postcolonial digital humanities develop digital archives that restore colonial violence, rewrite colonial history, and fill gaps in knowledge that are legacy of colonialism.

Kata Kunci : kolonialisme, teori poskolonial, humaniora digital

  1. S1-2021-368948-abstract.pdf  
  2. S1-2021-368948-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-368948-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-368948-title.pdf