KETAATAN TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN DI KOMUNITAS, PEKERJA KAFE, RESTORAN, DAN RUMAH MAKAN ANALISIS DATA SERO SURVEI COVID-19 JUNI 2020 KOTA YOGYAKARTA
BHEKTI NOOR FITRIANI, Prof. Dra. RA Yayi Suryo Prabandari, M.Si, Ph.D; dr.Citra Indriani, MPH
2021 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKATPendahuluan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan keputusan nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penularan COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan ketaatan protokol kesehatan di komunitas dengan pekerja kafe, restoran dan rumah makan bersama dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dari data sekunder sero survei COVID-19 Kota Yogyakarta tahun 2020. Kriteria inklusi adalah responden dengan usia �19 tahun dan kriteria eksklusi adalah responden dengan data yang tidak lengkap pada variabel yang akan diteliti. Kekuatan hubungan digambarkan dengan nilai PR yang didapatkan melalui analisis bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan uji regresi poisson. Hasil: Besar sampel yang didapatkan adalah 392 di komunitas dan 470 pada pekerja kafe, restoran dan rumah makan. Hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan ketaatan protokol kesehatan antara komunitas dengan pekerja kafe, restoran, dan rumah makan (95% CI: 0,99-1,12; p-value: 0,107). Hasil analisis bivariat menunjukkan pengetahuan (PR: 1,37; 95% CI=1,19-1,58; p-value:<0,001) berhubungan dengan ketaatan protokol kesehatan di komunitas. Usia (PR 1,18; 95% CI= 1,07-1,29; p-value: 0,001) dan pengetahuan (PR: 1,13; 95% CI= 1,04-1,24; p-value 0,004) berhubungan dengan ketaatan protokol kesehatan pada pekerja kafe, restoran dan rumah makan. Hasil analisis multivariat menunjukkan pengetahuan adalah variabel yang paling signifikan dengan ketaatan protokol kesehatan di masyarakat sedangkan usia dan pengetahuan adalah variabel yang paling signifikan dengan ketaatan protokol kesehatan pada pekerja kafe, restoran dan rumah makan. Kesimpulan: Memiliki pengetahuan yang baik dapat meningkatkan peluang ketaatan protokol kesehatan baik di masyarakat ataupun pada pekerja kafe, restoran dan rumah makan. Edukasi terkait pencegahan COVID-19 perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya pada usia muda. Kata Kunci: COVID-19, ketaatan protokol kesehatan, pengetahuan, Yogyakarta
ABSTRACT Introduction: Ministry of Health of Indonesia decide number HK.01.07/MENKES/382 /2020 about health protocols for the public in public place and facilities as an effort to prevent and control transmission COVID-19. The aim of this research was to examine difference adherence to health protocol between community, café, and restaurant worker. Method: This research used a cross sectional study design from secondary data serosurvey COVID-19 in Yogyakarta City 2020. The inclusion criteria was respondent 19 years and the exclusion criteria was respondent with incomplete data on the variable to be studied. Effect size calculated by using prevalence ratio (PR) from bivariate by chi square and multivariate by poison regression. Result: There were 392 respondents in community and 470 respondents in café and restaurant worker. Bivariate analysis result showed that there was not significant adherence to health protocol between community, café and restaurant worker (95% CI: 0,99-1,12; p-value: 0,107). The result of bivariate analysis showed that knowledge (PR: 1,37; 95% CI=1,19-1,58; p-value:<0,001) have significant association with adherence to health protocol in community. Age (PR 1,18; 95% CI= 1,07-1,29; p-value: 0,001) and knowledge (PR:1,13; 95% CI= 1,04-1,24; p-value 0,004) have significant association with adherence to health protocol in cafe and restaurant workers. Multivariate analysis result showed that knowledge was the most significant variable with adherence to health protocol in community, café and restaurant workers. Conclusion: Having good knowledge can increase the chances of adherence to health protocol in community, cafe and restaurant workers. Education related to COVID-19 prevention needs to be done to increase knowledge especially for a young age. Keywords: COVID-19, adherence to health protocol, knowledge, Yogyakarta
Kata Kunci : COVID-19, ketaatan protokol kesehatan, pengetahuan, Yogyakarta