Laporkan Masalah

PERBANDINGAN KINERJA DAN RISIKO PADA SAHAM SYARIAH DAN NON-SYARIAH: PEMBUKTIAN EMPIRIS DI REGIONAL ASIA PASIFIK

T MUHAMMAD JUMEIL, Bowo Setiyono, M.Com., Ph.D.

2021 | Tesis | MAGISTER SAINS MANAJEMEN

Banyaknya hasil penelitian yang membandingkan kinerja saham syariah dan non-syariah menemukan bahwa kinerja saham syariah dan non-syariah itu tidak berbeda. Hal tersebut mungkin dikarenakan indeks saham yang digunakan mengandung saham-saham yang sama. penelitian ini berusaha memisahkan saham-saham syariah dengan saham-saham non-syariah secara jelas untuk dibandingkan kinerja dan risikonya. Penelitian ini bertujuan untuk menambah bukti empiris tentang kinerja dan risiko saham syariah dan non-syariah di negara-negara regional Asia Pasifik. Saham-saham syariah dan non-syariah di 13 negara Asia Pasifik menjadi sampel penelitian dari tahun 2012 hingga 2020 dengan menggunakan data bulanan. Regresi data diestimasi menggunakan metode Hausman-Taylor untuk mengatasi heterogenitas, endogenitas dan time-invariant variable pada regresi Fama-MacBeth. Secara umum, hasil estimasi Hausman-Taylor menunjukkan koefisien saham syariah (IS) positif signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa saham syariah (IS) memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan saham non-syariah (NIS). Risiko sistematik saham syariah (IS) juga lebih rendah dibanding dengan risiko sistematik saham non-syariah. Saham syariah bisa lebih menguntungkan dari pada saham non-syariah karena perusahaan yang masuk dalam saham syariah merupakan perusahaan yang telah lulus kriteria penyaringan baik secara financial maupun extra-finansial.

The number of research results comparing the performance of Islamic and non-Islamic stocks finds that the performance of Islamic and non-Islamic stocks is not different. This may be because the stock index used contains the same stocks. This study seeks to clearly separate Islamic stocks from non-Islamic stocks to compare the performance and risk. This study aims to add empirical evidence on the performance and risk of Islamic and non-Islamic stocks in Asia Pacific regional countries. Sharia and non-sharia stocks in 13 Asia Pacific countries were the research samples from 2012 to 2020 using monthly data. Data regression was estimated using the Hausman-Taylor method to overcome heterogeneity, endogeneity and time-invariant variables in the Fama-MacBeth regression. In general, the Hausman-Taylor estimation results show that the coefficient of Islamic stocks (IS) is significant positive, so it can be concluded that Islamic stocks (IS) have better performance than non-Islamic stocks (NIS). The systematic risk of Islamic stocks (IS) is also lower than the systematic risk of non-Islamic stocks. Sharia stocks can be more profitable than non-Islamic stocks because companies that are included in Islamic stocks are companies that have passed the screening criteria both financially and extra-financially.

Kata Kunci : return, risk-adjusted performance, islamic stocks, Hausman-Taylor regression, screening criteria

  1. S2-2021-422054-abstract.pdf  
  2. S2-2021-422054-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-422054-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-422054-title.pdf