Laporkan Masalah

ANALISIS KEPEMIMPINAN INOVATIF KEPALA DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten)

MUHAMMAD TAUFIQ F B, Dr. Sumaryono, M.Si.

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Proses inovasi dalam sebuah organisasi tidak dapat dipisahkan dari faktor kepemimpinan, kepemimpinan merupakan unsur penting untuk menciptakan sebuah inovasi, dan kualitas kepemimpinan sangat diperlukan untuk merangsang dan menerapkan inovasi. Melalui kepemimpinan yang berorientasi terhadap inovasi diharapkan sebuah organisasi dapat secara optimal dalam upaya untuk mencapai tujuannya. Kemampuan tersebut penting, karena pada era sekarang ini, pemimpin dituntut agar mampu memelopori perubahan lingkungan yang mampu merespons tantangan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berskala besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kepemimpinan inovatif yang diterapkan oleh Kepala Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten dalam mengaplikasikan inovasi-inovasinya sehingga dapat berhasil dalam penyelenggaraan pembangunan desa. Selain itu tujuan penelitian ini juga untuk mengetahui faktor-faktor pendukung keberhasilan kepemimpinan Kepala Desa Ponggok dalam mewujudkan inovasi di desanya. Hasil Penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan Junaedhi Mulyono, SH sehingga mampu mengaplikasikan inovasi-inovasinya dalam penyelenggaraan pembangunan desa di pengaruhi oleh kriteria pemimpin efektif dan inovatif yang di miliki olehnya. Berdasarkan sepuluh indikator keriteria pemimpin efektif dan inovatif dapat di simpulkan menjadi tiga perilaku pertama, perilaku berorientasi tugas, yaitu memiliki kesadaran diri untuk menyelesaikan permasalahan di Desa Ponggok, terbuka terhadap kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan program pembangunan desa, dan memiliki karakter dan orientasi yang kuat untuk memberikan pelayanan kepada warganya. Kedua, berorientasi hubungan, dalam mengelola hubungan Junaedhi Mulyono, SH memilki empati yang baik, memiliki keterampilan sosialnya dengan masyarakatnya yang baik karena selalu berdiskusi dengan masyarakat, namun hubungan dengan para pegawai tidak berjalan baik karena waktu kepala desa yang lebih besar ke lapangan, sehingga waktu dan interaksi dengan pegawai kantornya menjadi berkurang. Ketiga, berorientasi perubahan, Junaedhi Mulyono, SH sangat memperhatikan keputusan yang strategis tentang masa depan Desa Ponggok, hal tersebut terlihat dari kemampuannya dalam pengaturan diri, kepercayaan diri yang tinggi, memiliki motivasi dan visi yang terukur untuk perubahan, serta komitmen dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Faktor pendukung keberhasilan kepemimpinan Kepala Desa Ponggok dalam mewujudkan inovasi dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu, pertama di dukung oleh kemampuan Junaedhi Mulyono, SH dalam melakukan framing yang baik untuk memperoleh kepercayaan dari para stakeholder serta memiliki relasi yang kuat untuk memperoleh sumber daya yang dibutuhkan bagi inovasi. Kedua, mampu memberikan lingkungan yang dapat merangsang dan memajukan budaya inovasi. Ketiga, faktor atribut inovasi kemampuan Junaedhi Mulyono, SH dalam melakukan penyebaran inovasi, implementasi pada faktor ini telah terlaksana dengan baik berdasarkan lima atribut inovasi yaitu pertama keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas trialability, dan pengamatan.

The innovation process in an organization cannot be separated from the leadership factor, leadership is an important element to create an innovation, and leadership qualities are needed to stimulate and implement innovation. Through innovation-oriented leadership, it is hoped that an organization can optimally in an effort to achieve its goals. This ability is important, because in today's era, leaders are required to be able to pioneer environmental changes that are able to respond to social challenges, large scale economy and environment. The purpose of this study was to analyze the innovative leadership applied by the Ponggok Village Head, Polanharjo District, Klaten Regency in applying his innovations so that they can succeed in implementing village development. In addition, the purpose of this study is also to determine the factors that support the success of the leadership of the Ponggok Village Head in realizing innovation in his village. The results of this study found that the success of Junaedhi Mulyono, SH so that he was able to apply his innovations in the implementation of village development was influenced by the criteria for effective and innovative leaders that he had. Based on the ten criteria indicators of effective and innovative leaders, it can be concluded that the first three behaviors are task-oriented behavior, that are having self-awareness to solve problems in Ponggok Village, being open to collaboration with various parties to make village development programs successful, and having a strong character and orientation to provide services to its citizens. Second, relationship oriented, in managing the relationship Junaedhi Mulyono, SH has good empathy, has good social skills with the community because he always discusses with the community, but relations with employees do not go well because the village head is rarely in the office, so time and interaction with reduced office staff. Third, change-oriented, Junaedhi Mulyono, SH is very concerned about strategic decisions about the future of Ponggok Village, this can be seen from his ability in self-regulation, high self-confidence, having measurable motivation and vision for change, as well as commitment to the use of information technology and communication in an effort to create good governance. Factors supporting the success of the leadership of the Ponggok Village Head in realizing innovation are influenced by three factors, that are, first supported by the ability of Junaedhi Mulyono, SH in doing good framing to gain the trust of stakeholders and having strong relationships to obtain the resources needed for innovation. Second, being able to provide an environment that can stimulate and promote a culture of innovation. Third, the innovation attribute factor is the ability of Junaedhi Mulyono, SH in disseminating innovation, the implementation of this factor has been carried out well based on five innovation attributes, that are relative advantage, compatibility, trialability complexity, and observation.

Kata Kunci : kepemimpinan inovatif, kepala desa, efektif, inovasi

  1. S2-2021-449097-abstract.pdf  
  2. S2-2021-449097-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-449097-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-449097-title.pdf