Laporkan Masalah

ANALISIS STRATEGI BANK DALAM MENGHADAPI FENOMENA PENETRASI FINANCIAL TECHNOLOGY (STUDI EMPIRIS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ)

ARISANDI PAMUNGKAS, Ertambang Nahartyo, Dr., M.Sc., CMA., Ak., CA.,

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Perkembangan teknologi berdampak signifikan pada industri keuangan di Indonesia. Inovasi teknologi menciptakan dua kemungkinan yaitu kekuatan yang mengganggu/distruptive di pasar finansial atau dampak positif melalui kolaborasi. Selama beberapa tahun terakhir, terdapat banyak startup financial technology (fintech) mulai melakukan penawaran produk dan layanan keuangan, yang sebelumnya ditawarkan oleh bank. Jenis perusahaan keuangan non-bank ini mengguncang zona nyaman bank dan saat ini menjadi kekhawatiran bank. Apakah fintech akan berubah menjadi ancaman atau peluang sepenuhnya bergantung pada pendekatan bank dan keinginan untuk bekerja sama. Inovasi digital dan model bisnis berbasis teknologi dapat memberikan peluang bisnis baru bagi pemegang jabatan, dengan mengubah cara mereka menciptakan nilai dan memberikan produk dan layanan. Fintech dapat memudahkan akses ke layanan keuangan, mendorong persaingan oleh pemain baru. Untuk bertahan, bank incumbent harus bereaksi menghadapi persaingan yang meningkat tekanan dan mengadopsi strategi baru. Total aset BPR di Jawa Tengah merupakan aset terbesar secara nasional sehingga akan mempengaruhi kinerja BPR secara umum. BPR XYZ sebagai salah satu bank terbesar di Jawa Tengah bertujuan menyejahterakan masyarakat khususnya di daerah dan pedesaan turut terdampak kinerjanya dari kehadiran fintech. Manajemen BPR XYZ perlu menyusun strategi dalam menghadapi fenomena penetrasi perusahaan layanan pinjam meminjam digital tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis strategi manajemen BPR XYZ terhadap fenomena penetrasi financial technology pada aspek perkreditan, pendanaan, dan profitabilitas. Bagaimana industri perbankan akan berkompetisi atau bekerja sama dengan fintech melalui studi empiris dari BPR XYZ?

Technological developments have had a significant impact on the financial industry in Indonesia. Technological innovation creates two possibilities: a disruptive force in financial markets or a positive impact through collaboration. Over the past few years, much financial technology (fintech) startups started to offer financial products and services, which banks previously offered. This type of non-bank financial company shook the comfort zone of banks and is currently a concern for banks. Whether fintech will turn into a threat or an opportunity depends entirely on the bank's approach and willingness to cooperate. Digital innovation and technology-based business models can provide new business opportunities for incumbents by changing how they create value and deliver products and services. Fintech can ease access to financial services, encouraging competition by new players. To survive, incumbent banks must react to increasing competitive pressures and adopt new strategies. BPR assets in Central Java are the most significant assets nationally, so that it will affect the performance of BPRs in general. As one of the largest banks in Central Java, BPR XYZ aims to improve the community's welfare, especially in areas and rural areas, which are also affected by its performance from fintech. The management of BPR XYZ needs to develop a strategy in dealing with the phenomenon of penetration of the digital lending and borrowing service company. This study aims to analyze the management strategy of BPR XYZ in lending, funding, and profitabilityon the phenomenon of financial technology penetration. How will the banking industry compete or cooperate with fintech through empirical studies from BPR XYZ?

Kata Kunci : financial technology, bank perkreditan rakyat, persaingan, kolaborasi, strategi, rural bank, competition, cooperate, strategy

  1. S2-2021-447543-abstract.pdf  
  2. S2-2021-447543-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-447543-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-447543-title.pdf