Pembiayaan Pasien Skizofrenia di Indonesia : Studi Klaim Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2015-2016

SITI SANGADAH, Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt.,M.Kes

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar belakang : Skizofrenia adalah salah satu masalah dalam kesehatan masyarakat di bidang kesehatan , termasuk dalam 25 penyebab kecacatan di dunia dan menimbulkan beban ekonomi di berbagai negara. Di Indonesia jumlah kasus cenderung meningkat, dan telah diluncurkan satu sistem asuransi tunggal yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), namun masih terdapat keterbatasan, ketidakmerataan serta ketidaksiapan fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi akses dan biaya klaim pasien skizofrenia di rumah sakit. Metode : Penelitian ini adalah analisis deskriptif atas data sampel BPJS Kesehatan Tahun 2015-2016. Data sampel pada subset FKRTL dan Kepesertaan dianalisis untuk menampilkan frekuensi, persentase, rata-rata dan standar deviasi menggunakan aplikasi STATA versi 14. Hasil analisis adalah deskripsi karakteristik pasien, akses layanan serta biaya klaim yang ditimbulkan. Hasil : Sebanyak 67.520 pasien skizofrenia dengan119.939 kunjungan rawat jalan dan rawat inap ke rumah sakit selama periode 2015-2016. Pasien lebih banyak berjenis kelamin laki-laki (72,77%) dalam rentang usia produktif (97,21%), dan berasal dari jenis kepesertaan PBI. Biaya klaim rata-rata per pasien adalah Rp. 427.806,- untuk rawat jalan dan Rp.Rp.10.500.000,- untuk rawat inap. Biaya klaim rumah sakit berbeda berdasarkan regional, tipe rumah sakit, kelas rawat dan jenis kepesertaan saat mengakses layanan.. Kesimpulan : Biaya klaim di rumah sakit dipengaruhi karakteristik dan utiliti layanan di rumah sakit. NPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antar variabel. Kata kunci : Skizofrenia, Jaminan Kesehatan Nasional, Biaya Klaim

Background: Schizophrenia is one of the problems in public health in the health sector, including in the 25 causes of disability in the world and causing economic burdens in various countries. In Indonesia the number of cases tends to increase, and a single insurance system has been launched, namely the National Health Insurance (JKN), but there are still limitations, inequality and unpreparedness of health facilities in providing mental health services. The purpose of this study was to describe the factors that influence access and claim costs of schizophrenic patients in hospital. Methods: This study is a descriptive analysis of the 2015-2016 BPJS Health sample data. The sample data on the FKRTL and membership subsets were analyzed to display the frequency, percentage, average and standard deviation using the STATA version 14. The results of the analysis were a description of patient characteristics, service access and the cost of claims incurred. Results: A total of 67,520 schizophrenic patients with 119,939 outpatient and inpatient visits to the hospital during the 2015-2016 period. Most of the patients were male (72.77%) in the productive age range (97.21%), and came from PBI membership types. The average claim fee per patient is Rp. 427,806,- for outpatient and Rp.10,500,000,- for inpatient. The cost of hospital claims varies by region, type of hospital, class of care and type of membership when accessing services Conclusion : Hospital Claim cost is influented by the characteristics and utility of services at the hospital. Further research is needed to determine the relationship between variables. Keyword : Schizophrenia, National Health Insurance, claim cost

Kata Kunci : Skizofrenia, Jaminan Kesehatan Nasional, Biaya Klaim