Laporkan Masalah

Seeing the Unseen: Narrating Kanjeng Ratu Kidul through the Guardians of Parangtritis

GEDONG MAULANA KABIR, Dr. Samsul Maarif; Dr. Abdul Wahid

2021 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYA

Tesis ini bertujuan untuk mengkaji cerita tentang sosok gaib Kanjeng Ratu Kidul yang dikisahkan oleh para juru kunci Parangtritis. Sebagian besar literatur akademis dan karya populer salah menggambarkan sosok tersebut. Praktik keagamaan yang terkait dengan tokoh ini seringkali mendapat stigma negatif dan merendahkan, yaitu bertentangan dengan Islam normatif karena meyakini Kanjeng Ratu Kidul sebagai figur spiritual. Sebagai tanggapan, penelitian ini melakukan kerja lapangan selama 2 bulan di Parangtritis Yogyakarta untuk menyelidiki persepsi para juru kunci Parangtritis terhadap sosok Kanjeng Ratu Kidul dan praktik yang terkait dengannya. Tiga pertanyaan penelitian yang dirumuskan adalah: 1) Bagaimana pandangan para juru kunci Parangtritis terhadap Kanjeng Ratu Kidul? 2) Bagaimana para juru kunci Parangtritis melibatkan sosok Kanjeng Ratu Kidul dalam larung sesaji? Dan 3) Bagaimana posisi Kanjeng Ratu Kidul dalam kajian Islam Jawa? Untuk mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan tersebut, tesis ini menggunakan teori artikulasi yang dikembangkan oleh Stuart Hall. Hasilnya, melalui cerita lisan, Kanjeng Ratu Kidul dipersepsikan sebagai pribadi (bukan manusia) yang berperan signifikan dalam kosmologi masyarakat, dan terlibat dalam hubungan antar subyektif (inter-personal). Kosmologi sebagaimana dalam cerita lisan tersebut direproduksi melalui praktik keagamaan seperti larung sesaji. Muslim Jawa Parangtritis mengartikulasikan kembali sosok Kanjeng Ratu Kidul dalam wacana Islam Jawa dengan memaknai teks normatif dan mengkontekstualisasikannya dalam konteks lokal dan ekologis.

This thesis aims at examining stories of the invisible figure Kanjeng Ratu Kidul as represented by the guardian of Parangtritis. Most academic literature and popular works misrepresent the figure. Religious practices associated with this figure often get negative and pejorative stigma: against the normative Islam because of belief in Kanjeng Ratu Kidul as spiritual beings. In response, this study conducted 2-month fieldwork in Parangtritis of Yogyakarta to investigate perceptions of the Parangtritis Guardians with regard to the figure and related practices. Three research questions were formulated: 1) How do the guardians of Parangtritis perceive Kanjeng Ratu Kidul? 2) How do the guardians of the Parangtritis engage the figure of Kanjeng Ratu Kidul in larung sesaji? And 3) How is Kanjeng Ratu Kidul positioned in Javanese Islam studies? To explore those questions, this thesis uses the articulation theory developed by Stuart Hall. The results are, through oral (hi)stories, Kanjeng Ratu Kidul is perceived as a (non-human) person playing significant roles in the people���¢�¯�¿�½�¯�¿�½s cosmology and engaging in inter-subjective (inter-personal) relationships. Such a cosmology accounted in oral (hi)stories is reproduced through religious practices such as larung sesaij. Javanese Muslims of Parangtritis rearticulate the figure Kanjeng Ratu Kidul in Javanese Islam discourse by interpreting normative text and contextualizing it with local and ecological context.

Kata Kunci : Kanjeng Ratu Kidul, Javanese Islam, intersubjective relation, larung sesaji

  1. S2-2021-449874-Abstract.pdf  
  2. S2-2021-449874-Bibliography.pdf  
  3. S2-2021-449874-Tableofcontents.pdf  
  4. S2-2021-449874-Title.pdf