Pengaruh Konseling Apoteker terhadap Kepatuhan dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Program Rujuk Balik di Apotek Kimia Farma Palagan
NUR AINI BUDIYANTI, Dr. Chairun Wiedyaningsih., M.Kes., M.App,Sc.,Apt;Dra.Tri Murti Andayani, Sp.FRS., PhD., Apt.
2021 | Tesis | MAGISTER FARMASI KLINIKPeran apoteker berupa konseling penting untuk meningkatkan kepatuhan dan kualitas hidup pasien, sehingga tujuan dari Program Rujuk Balik (PRB) dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling apoteker terhadap kepatuhan dan kualitas hidup pasien hipertensi Program Rujuk Balik di Apotek Kimia Farma Palagan. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental pretest-postest control group. Data diperoleh dari kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS) dan WHOQOL-BREF pasien hipertensi program rujuk balik di Apotek Kimia Farma Palagan periode Februari 2021 sampai Mei 2021. Penentuan kelompok kontrol dan konseling dilakukan secara non probability sampling. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 23 responden untuk kelompok kontrol dan 22 responden untuk kelompok konseling. Materi konseling yang diberikan berupa nama dan jumlah obat, indikasi, dosis obat, cara pakai, cara simpan, serta cara buang oleh apoteker. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mendapatk an gambaran karakteristik pasien. Analisis perbandingan selisih skor pretest dan posttest konseling terhadap kepatuhan dan kualitas hidup menggunakan uji nonparametrik Wlicoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien hipertensi berusia kurang dari 60 tahun, perempuan, berpendidikan menengah, menerimaobat kombinasi, dan memiliki komorbid tinggi. Setelah dilakukan konseling oleh apoteker, terjadi perbedaan yang bermakna antara selisih skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan konseling pada kepatuhan pengobatan (p sama dengan 0,025), kualitas hidup pasien domain kesehatan fisik (p sama dengan 0,02) dan domain lingkungan (p sama dengan 0,035). Kualitas hidup pasien pada domain psikologis dan sosial tidak mengalami perbedaan selisih skor yang bermakna dengan nilai p sebesar 0,319 dan 0,508. Konseling yang dilakukan oleh apoteker meningkatkan kepatuhan dan kualitas hidup pada domain kesehatan fisik dan lingkungan, namun tidak meningkatkan kualitas hidup pasien pada domain psikologis dan sosial.
Counseling by pharmacist important to improve medication adherence and quality of life (QOL) so the goal of refferal BPJS health program can be achieved. The aim of this research was to know impact of pharmacist counseling on hypertension reffeal program medication adherence and QOL in Kimia Farma Pharmacy of Palagan. This research was experimental pretest-postest control group design. Data obtained from Medication Adherence Report Scale (MARS) and WHOQOL- BREF questionnaire in February till May 2021. The number of samples was 23 controls and 22 counseling�s group by non probability sampling. Counseling content such as name and amount of drug, indication, dosage, use, storage, and dispose by pharmacists. Patient characteristics analyzed by univariate. Wilcoxon test used to compare medication andherence and QOL pre-post difference scores. The result showed that majority of respondents were less than 60 years old, female, middle education, drugs combination, and high comorbidities. Pharmacist counseling significant difference between pretest and posttest scores of the controls and counseling�s group on medication adherence (p equal 0,025), physical health domain (p equal 0,02) and environmental health domain (p equal 0,035). Psychological health domain and social relationships not significantly difference with p values 0,319 and 0,508. Pharmacist counseling improve medication adherence, physical health domain and psychological health domain, but not improve social relationships and environmental health domain.
Kata Kunci : kepatuhan, konseling apoteker, kualitas hidup;medication adherence, pharmacist counseling, quality of life