ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) DI KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA

LA ODE PURNAMA HAMID, AG. Subarsono, Dr., M.A., M.Si., M.A.

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Dalam rangka percepatan penanganan pemukiman kumuh di Indonesia khususnya di Kota Kendari, Pemerintah menghadirkan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dengan menggunakan platfrom kolaborasi melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat sebagai aktor utama. Namun, dengan kondisi pendidikan dan ekonomi masyarakat yang rendah pada kawasan Petoaha dan Bungkutoko sebagai lokasi pelaksanaan program, maka penting adanya sebuah analisis mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam program KOTAKU. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat pada program KOTAKU khususnya dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam program tersebut. Untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam program KOTAKU, digunakan tangga tingkatan partisipasi Arstein (1969), sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam program KOTAKU, digunakan pendapat (Tjokroamidjojo, 1974) yakni faktor kepemimpinan, faktor komunikasi dan faktor tingkat pendidikan, serta pandangan dari Ali Nurdin (2000) yakni faktor ekonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan program KOTAKU di Kota Kendari yakni Kelurahan Petoaha dan Kelurahan Bungkuotko masuk pada kelompok Tokenisme. Namun, terdapat sedikit perbedaan dimana Kelurahan Petoaha dengan partisipasi kategori penetraman (placation), sedangkan Kelurahan Bungkuotko dengan partisipasi kategori pemberitahuan (informing). Sementara, dalam pelaksanaan program KOTAKU, kedua Kelurahan masuk dalam kelompok yang sama yakni Tokenisme degan kategori penetraman (placation). Dalam keseluruhan rangkaian proses, partisipasi masyarakat belum terjadi secara optimal karena proses perencanaan program yakni sosialisasi dan komunikasi dua arah yang belum efektif dilaksanakan pemerintah. Hal tersebut berimplikasi pada kurangnya partisipasi masyarakat pada tahapan perencanaan dan pelaksanaan program. Informasi mengenai program belum begitu jelas dipahami dan tersampaikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak memiliki cukup kesempatan untuk mempersiapkan usulan yang sesuai dengan kebutuhannya, namun cenderung di dominasi oleh pemerintah. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam program KOTAKU adalah kepemimpinan, komunikasi, tingkat pendidikan dan ekonomi. Namun, dari keseluruhan faktor, faktor ekonomi menjadi faktor utama yang paling mempengaruhi rendahnya partispasi masyarakat dalam program KOTAKU. Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Program KOTAKU

ABSTRACK In the order to accelerate the handling of slum settlements in Indonesia, especially in Kendari City, the Government presents the City Without Slums (KOTAKU) program using a collaboration platform through increasing the role of local government and community participation as the main actor. However, with the low educational and economic conditions of the community in the Petoaha and Bungkutoko areas as the location of the program implementation, it is important to have an analysis of the level of community participation in the KOTAKU program. This study aims to analyze the level of community participation in the KOTAKU program, especially in the planning and implementation stages, as well as the factors that influence the level of community participation in the program. To analyze the level of community participation in the KOTAKU program, Arstein's (1969) level of participation ladder was used, while to analyze the factors that influence the level of community participation in the KOTAKU program, opinions (Tjokroamidjojo, 1974) were used, namely leadership factors, communication factors and education level factors as well as the views of Ali Nurdin (2000) namely economic factors. The results showed that the level of community participation in the planning of the KOTAKU program in Kendari City, namely Petoaha Village and Bungkuotko Village were included in the Tokenism group. However, there is a slight difference in which Kelurahan Petoaha participates in the calming category (placation), while Kelurahan Bungkuotko participates in the notification category (informing). Meanwhile, in the implementation of the KOTAKU program, the two Kelurahan are included in the same group, namely Tokenism in the placation category. In the whole series of processes, community participation has not occurred optimally because the program planning process, namely socialization and two-way communication, has not been effectively implemented by the government. This has implications for the lack of community participation in the planning and implementation stages of the program. Information about the program is not yet clearly understood and conveyed to the community, so that the community does not have enough opportunities to prepare proposals that suit their needs but tends to be dominated by the government. The factors that influence community participation in the KOTAKU program are leadership, communication, education level and economy. However, of all factors, economic factors are the main factors that most influence the low level of community participation in the KOTAKU program. Keywords: Community participation, KOTAKU program

Kata Kunci : Keywords: Community participation, KOTAKU program