Laporkan Masalah

FAKTOR RISIKO STRES KERJA PERAWAT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA YOGYAKARTA DI ERA PANDEMI TAHUN 2021

DWI RAHAYU, Prof. Dra. Raden Ajeng Yayi Suryo Prabandari, MSi, Ph.D; Dr. Ibrahim Rahmat, S. Kp., S.Pd., M.Kes

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang: Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 Yogyakarta menjadi peringkat ke-2 dari 34 Provinsi yang mengalami masalah kesehatan jiwa. Rumah sakit di Yogyakarta yang memiliki rujukan readmission tertinggi adalah Rumah Sakit Jiwa Ghrasia. Tenaga kesehatan di rumah sakit yang paling lama kontak dengan pasien sehingga memiliki stresor lebih tinggi serta memiliki risiko stres lebih tinggi dari tenaga kesehatan lainnya ialah perawat. Perawat jiwa berhadapan dengan banyak tuntutan dan situasi yang kacau seperti berhadapan dengan pasien gangguan psikotik. Tujuan: Untuk menilai faktor risiko penyebab stress kerja pada perawat rawat inap Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta di Era Pandemi tahun 2021. Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data yang didapat akan dianalisis menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan jenis kelamin (p=0.034), tanggung jawab (p=0.044) dan ketidakamanan kerja (p=0.034) terhadap stres kerja. Tidak ada hubungan umur (p=1.000), konflik pekerjaan-keluarga (p=0.167), beban kerja (p=1.000), dan hubungan interpersonal (p=1.000) terhadap stres kerja. Analisis multivariat menunjukkan bahwa perawat dengan jenis kelamin perempuan memiliki probabilitas penurunan 79% untuk mengalami stres berat. Kesimpulan: Perawat dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak merasakan stres kerja ringan dibandingkan laki-laki. Perasaan memiliki tanggung jawab yang berat dan ketidakamanan kerja yang tinggi sebagai penyebab terjadinya stres kerja perawat rawat inap RSJ Grhasia Yogyakarta.

Background: Riskesdas (Basic National Survey) in 2018, Yogyakarta Province was ranked 2nd out of 34 provinces experiencing mental health problems. The Referral hospital in Yogyakarta the highest readmission is Ghrasia Mental Hospital. Health workers in the hospital who had the longest contact with patients and have a higher risk of stress than others are nurses. Mental nurses are faced with many demands and chaotic situations like face to face with patient's psychotic disorders. Purpose: to assess Occupational Stress Risk Factors Inpatient Nurses Ghrasia Mental Hospital Yogyakarta of Pandemic Era in 2021 Method: This study was observational analytics with a cross-sectional design. Sampling using a total sampling technique. The data were analyzed using univariate, bivariate with chi-square test and multivariate with logistic regression test. Result: Bivariate analysis showed that there was a relate of gender (p=0.034), responsibility (p=0.044), and job insecurity (p=0.002) to work stress. There was no relation of age (p=1.000), work-family conflict (p=0.167), the workload (1.000), and interpersonal relationship (p=1.000) to work stress. Multivariate analysis showed that female had a 79% decreased probability of experiencing severe stress. Conclusion: Nurses with female gender feel more light work stress than male. Feelings of having a heavy responsibility and high job insecurity are the causes of work stress in inpatient nurses at Grhasia Mental Hospital Yogyakarta.

Kata Kunci : Stres kerja, jenis kelamin, tanggung jawab, ketidakamanan kerja, Covid-19

  1. S2-2021-448458-Abstract.pdf  
  2. S2-2021-448458-Bibliography.pdf  
  3. S2-2021-448458-Tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-448458-Title.pdf