INOVASI SOSIAL BUMDES PANGGUNG LESTARI DALAM PENDEKATAN ASSET-BASED COMMUNITY DEVELOPMENT DI DESA PANGGUNGHARJO, KECAMATAN SEWON, BANTUL, DIY
SITI ARISA MAULIDA, Ambar Teguh Sulistiyani, Dra., M.Si.
2021 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIKBerdasarkan Permendesa PDTT No. 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa, BUMDes didefinisikan sebagai badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa, pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Tahun 2019, BUMDes Panggung Lestari menjadi salah satu BUMDes yang dinyatakan sukses oleh Kemendesa PDTT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) dan termasuk dalam 22 BUMDes terbaik dari 39.149 unit di Indonesia. Keberhasilan BUMDes Panggung Lestari dikarenakan adanya inovasi-inovasi dalam unit usahanya. Inovasi sosial dalam BUMDes adalah proses perancangan nilai sosial dan budaya dengan menggabungkan berbagai modal di masyarakat ke dalam unit usaha atau produk yang dikelola. Modal sosial menjadi modal terpenting untuk membangun inovasi sosial dalam pendirian kelembagaan sosial BUMDes. Penelitian ini bertujuan meneliti bagaimana inovasi sosial dibangun dalam konteks pendirian kelembagaan sosial BUMDes Panggung Lestari dan bagaimana kontribusi modal sosial dalam membangun inovasi sosial di BUMDes Panggung Lestari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan mengumpulkan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pendirian kelembagaan sosial BUMDes Panggung Lestari telah memenuhi kriteria inovasi sosial. Setiap modal sosial, yaitu trust, norma, dan jaringan dapat dibangun dengan baik dan berkontribusi dalam membangun inovasi sosial BUMDes.
Based on Permendesa PDTT No. 4 of 2015 concerning the Establishment, Arrangement and Management, and Dissolution of Badan Usaha Milik Daerah (BUMDes), BUMDes is defined as a business entity whose entire or most of the capital is owned by the village through direct participation from village assets which are separated to manage assets, services, dan other business for the greatest welfare of the village community. In 2019, BUMDes Panggung Lestari became one of the BUMDes that was declared successful by the Kemendesa PDTT (Ministry of Village, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration) and was included in the 22 best BUMDes out of 39,149 units in Indonesia. The success of BUMDes Panggung Lestari is due to innovations in it is business units. Social innovation in BUMDes is the process of designing social and cultural values by combining various capitals in the community into managed business units or products. Social capital is the most important capital to build social innovation in the establishment of BUMDes social institutions. This study aims to examine how social innovation is built in the context of the establishment of BUMDes Panggung Lestari social institutions and how the contribution of social capital in building social innovations in BUMDes Panggung Lestari. This study uses a qualitative method with a case study approach. Data collection is done by interviewing, observing, and collecting documentation. The results showed that in the establishment of social institutions BUMDes Panggung Lestari had met the criteria of social innovation. Every social capital, namely trust, norms, and networks can be built properly and contribute to building BUMDes social innovation.
Kata Kunci : Inovasi Sosial, Modal Sosial, Kelembagaan Sosial, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)