Laporkan Masalah

Pengaruh Aplikasi Biofertilizer terhadap Pertumbuhan, Kandungan Klorofil dan Respons Anatomis Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L.) pada Cekaman Salinitas

OKKY SHAVIRA RIESTY, Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc.

2021 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Bayam (Amaranthus tricolor L.) adalah salah satu tanaman sayuran yang sering dijumpai sebagai tanaman pertanian di Indonesia dengan banyak khasiat, khususnya untuk kesehatan karena kandungan nutrisinya yang beragam. Kondisi lingkungan dengan salinitas yang tinggi merupakan salah satu cekaman bagi tumbuhan yang dapat menghambat pertumbuhan. Sehingga salah satu upaya untuk mencegah hal tersebut tanaman harus diberi nutrisi tambahan salah satunya melalui pemberian pupuk hayati atau biofertilizer, yaitu pupuk organik yang mengandung berbagai mikrobia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh aplikasi biofertilizer pada pertumbuhan tanaman, kadar klorofil, kadar karotenoid, berat segar tanaman, serta respons anatomis metaxilem pada batang tanaman bayam yang tumbuh pada lingkungan dengan cekaman salinitas. Penelitian dan pengamatan dilakukan selama ±1 bulan dengan pemberian NaCl sebagai cekaman salinitas pada konsentrasi 0, 2.500, 5.000, 7.500, dan 10.000 ppm, serta biofertilizer dengan dosis perlakuan 0, 10, 20, dan 30 liter/ha. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi biofertilizer dalam penelitian ini pada tanaman bayam dalam kondisi cekaman salinitas belum mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, kadar klorofil, kadar karotenoid, dan berat basah tanaman. Namun aplikasi biofertilizer pada tanaman bayam dalam kondisi cekaman salinitas mampu meningkatkan diameter metaxilem batang.

Spinach (Amaranthus tricolor L.) is one of the vegetable plants that are often found as agricultural crops in Indonesia that has many benefits, especially for health because of its high nutritional content. Environmental conditions with high salinity are one of the stresses for plants that can inhibit plant growth. So one of the efforts to prevent this, plants must be given additional nutrients, one of which is through the provision of biological fertilizers or biofertilizers, an organic fertilizers containing various microbes. This study was conducted with the aim of knowing the effect of biofertilizer application on plant growth, chlorophyll content, carotenoid content, plant fresh weight, and the anatomical response of metaxylem on spinach stems that grown in an environment under salinity stress. Research and observations were carried out for ± 1 month with the application of NaCl as salinity stress at concentrations of 0, 2.500, 5.000, 7.500, and 10.000 ppm, as well as biofertilizer treatment with doses of 0, 10, 20, and 30 liters/ha. The results showed that the application of biofertilizer in this research on spinach plants under salinity stress condition had not been able to increase plant height, number of plant leaves, chlorophyll content, carotenoid content, and plant wet weight. However, the application of biofertilizer on spinach plants under salinity stress was able to increase the diameter of the stem metaxylem.

Kata Kunci : Bayam, Biofertilizer, Metaxilem, Pupuk Kandang, Salinitas