Laporkan Masalah

Analisa Faktor Penghambat dan Strategi Upaya Perbaikan Dalam Implementasi Clinical Pathway di RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara

WINA MARLIN, Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS., FISQua

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang: Clinical pathway adalah salah satu solusi untuk mengatasi over budget yang timbul dan menekankan pada efisiensi penggunaan sumber daya serta efektifitas atau sebagai instrumen kendali mutu & biaya. Capaian implementasi clinical pathway RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara tahun 2020 sebesar 10,12% dan belum diketahui secara pasti hambatan selama pelaksanaannya. Tujuan: Mengidentifikasi faktor penghambat implementasi seluruh clinical pathway serta merumuskan strategi perbaikan terhadap hambatan tersebut di RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara. Metode: Penelitian ini deskriptif kualitatif. Menggunakan data primer yang dengan metode, wawancara, observasi serta pengumpulan dokumen pendukung. Dilanjutkan dengan focus group discussion (FGD) untuk merumuskan strategi perbaikan. Hasil penelitian: Faktor penghambat implementasi clinical pathway di RSUD Tarakan berupa pengetahuan yang kurang dan sikap yang ditunjukkan dengan motivasi yang masih beragam dan komitmen yang kurang dari DPJP, faktor panduan terdiri atas panduan praktek kefarmasian yang belum valid, fokus pemilihan topik diagnosa tunggal, akses yang sulit dan tidak ada reminder system, desain yang belum user friendly dan dokumen manual membuat PPA merasa pekerjaan berulang. Faktor eksternal berupa keterlibatan manajemen masih kurang, kurangnya SDM untuk melakukan monitoring dan evaluasi serta DPJP yang sibuk, ditambah kolaborasi antar PPA yang belum optimal. Kesimpulan: Clinical pathway dapat berjalan secara optimal apabila hambatan dalam proses implementasi dapat diatasi, identifikasi dan analisa faktor penghambat menjadi penting untuk menentukan strategi perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki rumah sakit agar dapat memberikan manfaat rumah sakit.

Background: Clinical pathway is a tool to overcome the over budget and emphasized the efficiency of resources dan the effectiveness as an instrument of cost and quality containment. The achievement of clinical pathway implementation at Tarakan regional public hospital (RSUD Tarakan), north Kalimantan in 2020 is 10.12%, the barriers remain unclear during the implementation. Objective: To identify any barriers that inhibit the implementation of clinical pathway and to determine suitable strategy to overcome the barrier Method: This descriptive, qualitative research conducted using primary data that collected from semi-structured interview, observation, and supportive document collecting. Focus group discussion were held to formulate improvement strategy of clinical pathway implementation. Result and Discussion: Barrier factors of clinical pathway implementation at RSUD Tarakan are lack of knowledge and attitude that shown with vary motivation and lack of commitment from medical specialist, validity of pharmacist guideline sremain unclear, focus on single disease entities, difficulty of access, no reminder system, non-user friendly design, and repetitive work came along with non-electronic paper work. Organizational constraint where lack of management involvement dan priority, lack of human resource for monitoring and evaluation task, lack of time of medical specialist, and lack of multiprofessional collaboration. Conclusion: Optimalization of clinical pathway achieved if the barriers are able to overcome and improvement strategy are formulated based on the analyzing proses that inhibit the implementation and adjust based on resource and needs of the hospital.

Kata Kunci : clinical pathway, faktor penghambat, strategi perbaikan

  1. S2-2021-448551-abstract.pdf  
  2. S2-2021-448551-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-448551-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-448551-title.pdf