PENGARUH KEBIJAKAN BATAS MINIMAL TRANSAKSI UNTUK MENDAPATKAN GRATIS ONGKOS KIRIM PADA KESEDIAAN MEMBAYAR ONGKOS KIRIM LOKAPASAR DARING DI INDONESIA

DHANY PUTRI EKASARI, Dr. Sahid Susilo Nugroho, M.,Sc.,

2021 | Tesis | Magister Manajemen

Tujuan riset ini adalah mengetahui pengaruh kebijakan batas transaksi minimal untuk mendapatkan gratis ongkos kirim pada kesediaan membayar ongkos kirim lokapasar daring. Riset terdiri dari variabel batas yang dipersepsikan, persepsi ongkos kirim sebagai penghasil keuntungan, ketepatan waktu pengiriman, dugaan motif, persepsi nilai, persepsi keadilan kebijakan threshold free shipping (TFS) dan kesediaan membayar ongkos kirim Metode penyampelan data adalah non-probability dengan menggunakan teknik purposive sampling. Ukuran sampel sebanyak 277 orang. Peneliti mengumpulakan data dengan membuat kuesioner google form yang didistribusikan melalui media sosial. Responden adalah mereka yang 3 bulan terakhir berbelanja di lokapasar daring dengan memanfaatkan gratis ongkos kirim. Analisis data menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan SMART-PLS 3.3. Hasil penelitian menunjukkan. batas transaksi minimal berhubungan positif dengan dugaan motif, tapi berhubungan negatif dengan persepsi nilai. Persepsi ongkos kirim sebagai penghasil keuntungan memiliki dampak positif pada motif dan berdampak negatif terhadap persepsi keadilan TFS. Waktu pengiriman tidak berhubungan dengan motif. Sedangkan, ada hubungan positif antara ketepatan waktu pengiriman dan persepsi nilai. Motif tidak berpengaruh terhadap persepsi keadilan TFS. Persepsi keadilan kebijakan TFS tidak berhubungan dengan kesediaan membayar ongkos kirim. Motif berdampak positif terhadap kesediaan membayar ongkos kirim. Hubungan persepsi nilai dan persepsi keadilan TFS didukung. Namun persepsi nilai tidak berhubungan dengan kesediaan membayar ongkos kriim.

The purpose of this research is to determine the effect of the threshold free shipping (TFS) and willingness to pay for shipping. The data sampling method is non-probability using purposive sampling technique. The sample size is 277 people. The researcher collected data by making a google form questionnaire which was distributed through social media. Respondents are those who have shopped at online market stores in the last 3 months using free shipping program. Data analysis using Structural Equation Modeling (SEM) method with SMART-PLS 3.3. The results showed perceived threshold is positively related to inferred motive, but negatively related to value perception. Shipping fee as profit generator has a positive impact on inferred motives and a negative impact on TFS fairness perception. Delivery timeliness is not related to inferred motive. Meanwhile, there is a positive relationship between delivery timeliness and value perception. Inferred motives have no effect on TFS fairness perception. TFS fairness perception is not related to willingness to pay for shipping. The inferred motive has a positive impact on willingness to pay for shipping. The relationship between value perception and TFS fairness perception is supported. However, value perception is not related to willingness to pay shipping costs.

Kata Kunci : Batas transaksi minimal, persepsi ongkos kirim sebagai penghasil keuntungan, ketepatan waktu pengiriman, motif, persepsi nilai, persepsi keadilan kebijakan TFS, kesediaan membayar ongkos kirim, lokapasar daring