Laporkan Masalah

Pendekatan Geo-Informasi Untuk Penentuan Prioritas Konservasi Rumah Tradisional Pada Situs Manusia Purba Sangiran

WULANDARI, Dr. M. Anggri Setiawa, M.Si. ; Dr. Dyah R. Hizbaron, M.T., M.Sc.

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

Rumah tradisional dengan arsitektur vernakuler menjadi salah satu bagian dalam lanskap budaya di Situs Sangiran. Keberadaan rumah tradisional meningkatkan nilai penting Situs Sangiran sebagai warisan budaya. Perubahan lanskap rumah tradisional merupakan bentuk ancaman pelestarian sehingga memerlukan strategi dalam konservasi. Penentuan konservasi tidak hanya dilakukan pada fisik bangunan namun mempertimbangkan juga lingkungan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan area prioritas konservasi rumah tradisional di Situs Sangiran dengan menggunakan pendekatan geoinformasi. Data spasial yang digunakan terdiri dari foto udara detil hasil ajkusisi data UAV dan peta bahaya longsor Situs Sangiran. Proses diawali dengan pembuatan kunci interpretasi yang kemudian dijadikan acuan dalam interpretasi secara visual on-screen digitation. Interpretasi foto udara akan menghasilkan data sebaran lokasi dan klasifikasi tipe rumah tradisional. Hasil sebaran rumah tradisional digunakan dalam analisis distribusi spasial meliputi pola sebaran dengan metode Nearest Neighbour Analysis dan kepadatan sebaran dengan metode kernel density. Penentuan prioritas konservasi rumah tradisional disusun berdasarkan pembatasan area lindung dengan tumpang susun antara atribut kerentanan dengan tingkat bahaya longsor. Rumah tradisional di Situs Sangiran teridentifikasi sebanyak 1038 rumah dan terbagi kedalam 4 tipe mulai dari tipe utuh hingga sebagian berdasarkan pola ruang dan bentuk atap. Hanya 532 bangunan atau 51,21% rumah tradisional yang memiliki kesesuai dengan pakem pendirian rumah. Distribusi spasial dari sebaran rumah tradisional menunjukan pola mengelompok dengan tingkat kepadatan tinggi hingga rendah. Rumah tradisional tipe 1 atau utuh dijadikan sebagai bangunan prioritas dan dasar penentuan zona prioritas konservasi berdasarkan fungsi yang masih lengkap namun jumlahnya terbatas. Zona prioritas konservasi rumah tradisional terletak pada area bahaya longsor dan memiliki tingkat kepadatan bangunan yang tinggi.

Traditional houses with vernacular architecture are part of the cultural landscape at Sangiran Site. The existence of traditional houses increases the importance value of the Sangiran Site as a cultural heritage. Traditional house landscape changes generate conservation threats that require conservation strategies. Conservation action should not only be conducted on the physical building but also considers the surrounding environment. The purpose of this study is to determine the priority areas for the conservation of the traditional house at the Sangiran site using a geoinformation approach. The spatial data used in this study consists of detailed aerial photographs of the results of UAV data acquisition and a landslide hazard map at the Sangiran Site. The process begins with the creation of an interpretation key which is then used as a reference in visual interpretation on-screen digitation. Aerial photo interpretation will produce location distribution data and classification of traditional house types. The data from the distribution of the traditional house were used in spatial distribution analysis including the distribution pattern using the Nearest Neighbor Analysis method and the distribution density using the kernel density method. Determination of conservation priorities for traditional houses is based on the limitation of protected areas by overlapping the attributes of vulnerability and the level of landslide hazard. There are 1038 traditional houses at the Sangiran site identified and divided into 4 types ranging from intact to partial types based on space patterns and roof shapes. Only 532 buildings or 51.21% of traditional houses are under house construction standards. The spatial distribution of traditional houses shows a clustered pattern with high to low-density levels. Traditional houses type 1 or intact are used as priority buildings and the basis for determining conservation priority zones based on functions that are still complete but in limited numbers. The traditional house conservation priority zone is located in a landslide hazard area and has a high level of building density.

Kata Kunci : geoinformation approach, traditional houses, spatial distribution, conservation priorities

  1. S2-2021-449977-abstract.pdf  
  2. S2-2021-449977-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-449977-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-449977-title.pdf